JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah bakal memberikan kuota internet gratis untuk murid, mahasiswa, hingga guru atau dosen mulai September - November 2021. Semula, bantuan kuota data internet gratis ini berakhir pada Mei 2021.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, bantuan kuota internet diberikan untuk meringankan beban ekonomi warga dan membantu proses belanja mengajar.
Bantuan ini mulai dicairkan pada tanggal 11-15 September 2021. Mekanisme pencairannya adalah sebulan sekali selama 3 bulan setiap tanggal 11-15.
Baca juga: Kontraktor Pertambangan Ini Buka Lowongan Kerja, Cek Syaratnya
"Kenapa tidak (cair) Agustus? Karena waktu itu kita perlu para siswa/mahasiswa memperbarui datanya, karena setiap ajaran baru akan ada perubahan apakah murid bersangkutan masuk ke SD, masuk SMP, dan dari SMA ke pendidikan tinggi. Jadi diperlukan proses pembaruan," kata Sri Mulyani dalam peresmian lanjutan bantuan kuota internet di Jakarta, Rabu (4/8/2021).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut, syarat penerima bantuan adalah para siswa yang terdaftar dalam Dapodik di Dikdasmen, memiliki nomor telepon aktif baik dari orang tua, keluarga, atau nama siswanya.
Peserta didik tingkat PAUD juga harus terdaftar di Dikdasmen, harus terdaftar di dapodik, dan memiliki nomor ponsel aktif.
"Sementara untuk mahasiswa terdaftar namanya di PP Dikti sebagai mahasiswa aktif, memiliki nomor ponsel aktif, dan memiliki KRS pada semester yang berjalan. Dosen pun terdaftar PP Dikti sebagai dosen aktif, memiliki nomor registrasi, dan memiliki nomor telepon aktif," kata Sri Mulyani.
Baca juga: Transaksi Digital Banking Diprediksi Capai Rp 35.600 Triliun pada 2021
Besaran kuota internet yang didapat bervariasi sesuai jenjang pendidikan. Untuk peserta didik PAUD sebesar 7 GB, peserta didik SD-SMA sebesar 10 GB, pendidik Paud-SMA 12 GB, dan mahasiswa/dosen 15 GB per bulan.
Dia mengestimasi, jumlah siswa PAUD yang mendapat subsidi kuota internet mencapai 1,52 juta, SD-SMA mencapai 20,52 juta, guru PAUD dan Dikdasmen 1,56 juta, dan dosen/mahasiswa mencapai 3,27 juta.
Secara keseluruhan, bantuan kuota internet akan menyasar pada 26,9 juta siswa, mahasiswa, dan guru/dosen dengan total anggaran Rp 2,3 triliun.
"Policy (bantuan kuota internet) sudah dimulai sejak 2020 begitu Covid-19 terjadi. Dengan demikian policy telah melindungi 51 juta penerima baik siswa hingga mahasiswa maupun tenaga pengajar Kemendikbud dan Kemenag," pungkas Sri Mulyani.
Baca juga: Alih Kelola Blok Rokan, 2.691 Karyawan Chevron Setuju Gabung Pertamina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.