Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi RI Tumbuh 7,07 Persen, Ekonom: Ada Pengaruh Low Base Effect di 2020

Kompas.com - 05/08/2021, 16:10 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7,07 persen secara tahunan (year on year/yoy). Capaian ini menjadi titik balik bagi Indonesia keluar dari resesi ekonomi, setelah mengalami kontraksi 4 kali berturut-turut sejak kuartal II-2020.

Meski demikian, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu dipengaruhi faktor dari basis pertumbuhan ekonomi yang rendah (low base effect) pada kuartal II-2020 yang terkontraksi dalam.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2021 yang tercatat 7,07 persen dipengaruhi oleh faktor low base pada periode yang sama tahun 2020 dimana pertumbuhan ekonomi tercatat -5,32 persen," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Selamat Tinggal Resesi, Ekonomi Indonesia Kuartal II 2021 Tumbuh 7,07 Persen

Selain faktor low base, kinerja pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021 sekaligus mengindikasikan adanya pemulihan ekonomi yang di dukung oleh beberapa insentif kebijakan pemerintah dalam upaya mendorong peningkatan pendapatan masyarakat.

Josua bilang, peningkatan konsumsi rumah tangga terindikasi dari penjualan otomotif, penjualan eceran, dan indeks kepercayaan konsumen. Selain itu, peningkatan investasi juga cukup signifikan di dorong oleh realisasi belanja modal yang mendukung perbaikan investasi bangunan.

"Hal itu terindikasi dari penjualan semen yang solid, serta pemulihan investasi non-bangunan terkonfirmasi dari impor barang modal," kata dia.

Josua menambahkan, kendati pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 mencapai 7,07 persen, namun diperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 akan cenderung melambat. Hal ini dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang melakukan pembatasan mobilitas masyarakat melalui PPKM sebagai respons dari lonjakan kasus Covid-19 varian delta.

"Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2021 diperkirakan sekitar 2,75 persen-3,25 persen, mempertimbangkan potensi perlambatan aktivitas konsumsi masyarakat dan investasi," jelas Josua.

Sebelumnya, Kepala BPS Margo Yuwono mengungkapkan hal yang senada. Menurutnya, selain karena adanya faktor pemulihan ekonomi, pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2021 turut dipengaruhi faktor lainnya yakni low base effect.

"Selain ada faktor pemulihan ekonomi, juga karena ada faktor low base pada kuartal II tahun lalu. Jadi ada faktor lain karena kuartal II-2020 mengalami penurunan cukup banyak," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8/2021).

Baca juga: Ekonomi Kuartal II Tumbuh 7,07 Persen, BPS: Tertinggi Sejak Tahun 2004

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com