Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Tumbuh 7,07 Persen, Menko Airlangga: Lebih Tinggi dari Negara Sekitar

Kompas.com - 05/08/2021, 18:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen di kuartal II 2021 adalah pertumbuhan kuartalan tertinggi sejak subprime mortgage.

Bahkan mantan Menteri Perindustrian ini mengatakan, pertumbuhan yang diraih Indonesia pada kuartal II lebih tinggi dibanding pertumbuhan di negara-negara sekitar.

Airlangga lantas membandingkan capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan beberapa negara. Negara India hanya tumbuh 1,6 persen di kuartal II 2021, Korea Selatan hanya 5,69 persen, dan Jepang -1,6 persen.

Baca juga: Selamat Tinggal Resesi, Ekonomi Indonesia Kuartal II 2021 Tumbuh 7,07 Persen

"Perekonomian Indonesia tumbuh 7,07 (yoy) dan pertumbuhan tersebut merupakan angka pertumbuhan triwulanan tertinggi sejak beberapa waktu lalu, atau sejak subprime mortgage dan lebih tinggi dari negara sekitar," kata Airlangga dalam konferensi pers, Kamis (5/8/2021).

Airlangga menyebut, pertumbuhan terjadi karena komponen pengeluaran atau agregat demand sudah tumbuh positif di kuartal II.

Tercatat ekspor impor tumbuh 31,78 persen (yoy) dan 31,22 persen (yoy) karena permintaan domestik dan global yang melesat. Sementara konsumsi pemerintah tumbuh 8,06 persen (yoy).

"Dan ini seiring dengan komitmen pemerintah dalam penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional," tutur Airlangga.

Selanjutnya, komponen pembentuk PDB lainnya seperti PMTB turut tumbuh sebesar 7,54 (yoy) seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian domestik. Membaiknya perekonomian membuat pelaku usaha meningkatkan kapasitas produksi.

Adapun konsumsi rumah tangga yang merupakan kontributor terbesar terhadap PDB tumbuh 5,93 persen (yoy) sejalan dengan meningkatnya optimisme masyarakat terhadap pemulihan ekonomi.

"Sektor supply semua sektor tumbuh positif menunjukkan perbaikan akibat meningkatnya permintaan domestik. Di sektor transportasi serta akomodasi, makanan, minuman tumbuh tinggi masing-masing 25,1 persen dan 21,58 persen karena mobilitas mulai tinggi," pungkas Airlangga.

Baca juga: Ekonomi RI 7,07 Persen, BPS: Ledakan Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi Berpengaruh Besar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com