Menurut dia, seringkali kita hanya fokus pada "masa gemilang". Padahal kondisi ini harus seiring sejalan dengan langkah selanjutnya, yaitu "ditekuni dengan total".
Pasalnya kesuksesan para atlet itu mirip fenomena gunung es. Puncak gunung es yang muncul di atas permukaan air adalah yang kita lihat sebagai sesuatu yang gemilang.
Sementara di bawah permukaan air, ada bagian gunung es yang jauh lebih besar dari yang nampak di permukaan.
"Ya, bagian itulah perjuangan yang harus ditekuni dengan total," tulisnya. (Baca selengkapnya)
3. Belajar Menjadi Atlet Profesional dari Hendro Kartiko
Menurut Kompasianer A.R Saleh, kemampuan Hendro menangkap bola sudah teruji dan terbukti sangat tangguh sejak bangku sekolah menengah pertama.
Kompasianer Saleh, yang kebetulan satu sekolah dengan Hendro menyaksikan bahwa Saat pelajaran olahraga khususnya sepakbola, Hendro selalu hadir mengawal gawang tim yang dibelanya.
Kehadirannya bak penjaga benteng nan kokoh. Sulit ditaklukkan penyerang seagresif Badrun, Sugiyanto dan teman lainnya saat itu.
Namun, dikatakan Saleh, yang membuat pria kelahiran 24 April 1973 ini akhirnya sukses menjadi penjaga gawang nasional, rupanya bukan sebatas jago tangkap bola melainkan karakter Hendro sendiri.
"Talenta, kedisiplinan, dan kerja keras berlatih dan terus berlatih membentuk dirinya sebagai atlet nasional. Talenta, postur ideal, kerja keras, karakter diri nan kuat inilah yang mampu mengantarkan Hendro Kartiko sebagai atlet nasional," tulisnya. (Baca selengkapya) (IBS)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.