Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Sabar, Kita Cari Jalan agar Ekonomi Juga Bisa Pulih

Kompas.com - 06/08/2021, 11:05 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta untuk masyarakat bersabar dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Dia mengatakan, pemerintah tengah mengupayakan berbagai langkah untuk menangani pandemi dan memulihkan perekonomian kembali.

Hal tersebut diungkapkan Luhut dalam rangkaian kunjungannya ke wilayah Solo Raya bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Kamis (4/8/2021). Kunjungan itu guna meninjau langsung kondisi tempat isolasi terpusat (isoter) dan program vaksinasi yang tengah berjalan.

Baca juga: Luhut: September 2021, Kegiatan Ekonomi Bisa Dibuka Bertahap

Ia sempat mengunjungi wilayah Malioboro, Yogyakarta dan berdialog dengan para pedagang di sana yang mengaku telah melakukan vaksinasi Covid-19. Luhut pun mengingatkan kepada seluruh warga yang berada di Malioboro untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Saat ini saya minta semua sabar, kita cari jalan bersama dan ekonomi juga bisa pulih kembali. Saya pesankan untuk semuanya yang penting sekarang sehat,” ujar Luhut seperti dikutip dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/8/2021).

Selain itu, ia juga menyempatkan mengunjungi Pasar Klewer, Solo untuk melakukan dialog bersama pedagang di sana. Luhut mengingatkan agar pedagang untuk terus taat dengan protokol kesehatan yakni tetap memakai masker, menjaga jarak, serta segera melakukan vaksinasi.

“Dengan disiplin masyarakat yang baik, harapannya ke depan sudah bisa terjadi pelonggaran pelan-pelan agar para pedagang bisa bergerak, tetapi tetap dengan protokol kesehatan yang ketat,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Koordinator PPKM Jawa-Bali itu, sempat mengelilingi tempat isolasi terpusat serta sentra vaksinasi di empat wilayah aglomerasi Solo Raya yaitu Boyolali, Surakarta, Sragen, dan Klaten.

Luhut mengunjungi Asrama Haji Donohudan yang saat ini dijadikan tempat isolasi terpusat, rumah sakit darurat, dan juga melayani vaksinasi bagi masyarakat sekitar.

Selain itu, ia mengunjungi sentra vaksin di SMA 1 Solo yang melayani vaksinasi bagi siswa-siswi SMA, lalu ke isoter di SDN Cemara 2 Solo, Techno Park Sragen, serta ke GOR Gelar Sena Klaten untuk isoter pria dan Rumah Ret-Ret Panti Semedi untuk isoter wanita.

Dia mengatakan, pengecekan tempat isoter ini sebagai tindak lanjut dari testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan), dan treatment (pengobatan) atau 3T yang sedang digencarkan di tiap-tiap wilayah Jawa dan Bali, termasuk Solo Raya.

Baca juga: Luhut Minta Pasien Covid-19 Lakukan Isolasi Terpusat, Ini Alasannya

Sejalan dengan itu, pemerintah juga terus mendorong protokol kesehatan yang disiplin dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun atau 3M.

“Saat ini kami bersepakat, dibantu juga oleh Guru Besar dari UI, UGM, dan Unair, bahwa hal yang akan dicapai oleh pengendalian Covid-19, hal ini dapat dicapai melalui 3M, 3T, serta vaksinasi,” ucap Luhut.

Setelah rampung mengunjungi berbagai tempat isoter dan sentra vaksinasi, Luhut menekankan, bila seluruh masyarakat bisa disiplin menaati 3M dan aktif melakukan 3T, serta melakukan vaksinasi maka penularan virus corona akan segera terkendali.

“Saya rasa kalau kita bisa kelola ini dengan baik, maka sebagai bangsa Indonesia, kita pasti bisa mengendalikan pandemi Covid-19,” pungkasnya.

Baca juga: Tinggal 600 Meter, Luhut Targetkan Sodetan Ciliwung-KBT Rampung Tahun Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com