JAKARTA, KOMPAS.com - PT Barito Pacific Tbk membukukan laba bersih sesudah pajak sebesar 237 juta dollar AS atau setara Rp 3,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.500 per dollar AS) pada semester I-2021, meroket 1.641 persen dari semester I-2020 sebesar 13 juta dollar AS.
Dilansir dari laporan keuangan perseroan, laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar 95 juta dollar AS dan yang diatribusikan kepada kepentingan non pengendali 142 juta dollar AS.
Adapun pendapatan bersih perusahaan dengan kode emiten BRPT itu sebesar 1,55 miliar dollar AS pada periode Januari-Juni 2021, tumbuh 40,9 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca juga: Paruh Pertama 2021, BRI Cetak Laba Bersih Rp 12,54 Triliun
Secara rinci, pendapatan dari bisnis petrokimia naik 50,4 persen yoy, dari 839,3 juta dollar AS menjadi 1,26 miliar dollar AS, kemudian pendapatan dari bisnis energi turun tipis 0,2 persen yoy, dari 262,6 juta dollar AS menjadi 262,2 juta dollar AS.
Sementara itu, beban pokok pendapatan perseroan tumbuh lebih rendah yakni sebesar 17,4 persen secara yoy menjadi 1,06 miliar dollar AS.
Presiden Direktur Barito Pacific Agus Pangestu mengatakan, kinerja positif tersebut ditopang oleh kinerja anak perusahaan, khususnya PT Chandra Asri yang bergerak di bidang petrokimia.
“Serta kontribusi yang stabil dari anak perusahaan panas bumi kami yakni Star Energy,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (6/8/2021).
Lebih lanjut Agus menjelaskan, secara konsolidasi perseroan menghasilkan marjin EBITDA sebesar 31,5 persen dan mempertahankan posisi neraca yang kuat dengan rasio Utang Bersih per EBITDA sebesar 2,2 kali.
“Kami tetap optimis dengan berhati-hati pada paruh kedua tahun ini dengan aktivitas industri yang terus meningkat meskipun terjadi pembatasan di sejumlah wilayah yang sulit untuk diprediksi dan tidak bisa terhindarkan,” tuturnya.
“Fokus kami akan tetap pada keunggulan operasional dan keberlanjutan bisnis, dimana keduanya merupakan aspek yang dapat kami kendalikan,” tambah dia.
Adapun total aset BRPT per Juni 2021 tercatat sebesar 7,66 miliar dollar AS atau turun 0,2 persen dibanding total aset per akhir tahun 2020.
Hal tersebut sejalan dengan total liabilitas yang turun 4,1 persen year to date (ytd) menjadi 4,54 miliar dollar AS dan ekuitas yang naik 5,9 persen ytd menjadi 3,12 miliar dollar AS.
Baca juga: Semester I 2021, Bank-bank Besar Panen Laba
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.