Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Holding Ultramikro Bakal Segera Terbentuk, Apa Kelebihannya untuk Pelaku Usaha?

Kompas.com - 07/08/2021, 10:43 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Holding Ultramikro BUMN akan segera terbentuk dalam waktu dekat.

Rencananya, pada 13 September 2021, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan resmi menjadi induk dari PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani melalui penandatanganan akte inbreng saham.

“Itu adalah satu rangkaian untuk terbentuknya holding ultra mikro,” kata Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam konferensi pers virtual, Jumat (7/8/2021).

Baca juga: Jadi Induk Holding Ultramikro, BRI Bakal Akuisisi Pegadaian dan PNM pada September

“Pembentukan ini juga ternyata bukan melalui merger, tetapi melalui akuisisi. Kebetulan yang diakuisisi adalah BUMN, dan yang mengakuisisi adalah BUMN yang sudah go public, maka yang jalur yang ditempuh ini adalah yang paling tepat,” tambah dia

Dengan segera terbentuknya Holding Ultramikro BUMN, apa sebenarnya keuntungan yang akan diterima oleh para pelaku usaha ultramikro?

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo sebelumnya sempat mengungkapkan beberapa manfaat dari pembentukan Holding BUMN Ultramikro.

Dalam gelaran rapat dengan DPR pada Maret lalu, pria yang akrab disapa Tiko itu mengatakan, holding tersebut bisa memberi akses pembiayaan kepada pelaku usaha ultramikro dengan suku bunga yang rendah.

Hal tersebut akan dapat dilaksanakan dengan menurunkan cost of fund bagi tiga perusahaan tersebut, di mana saat ini cost of fund PNM sebesar 9 sampai 10 persen, Pegadaian 6 sampai 7 persen, dan BRI 2,3 persen.

Baca juga: Indef Menilai Holding BUMN Ultramikro Bisa Dorong Koperasi Lebih Kompetitif

“Tentu dengan pebiayaan sebagian besar akan didukung funding DPK (Dana Pihak Ketiga) BRI, tentu cost of fund PNM dan Pegadaian akan turun secara signifikan, dan ini diharapkan akan di-pass on kepada nasabah dalam bentuk pembiayaan dengan bunga yang lebih rendah,” kata Tiko.

Kemudian, holding itu bisa makin memperluas jaringan ketiga perusahaan, tetapi dengan efisiensi biaya. Pasalnya, nantinya kantor cabang yang dimiliki ketiga perusahaan tersebut bisa diintegrasikan.

Misalnya, jika Pegadaian atau PNM ingin membuka cabang baru, bisa disatukan dengan cabang BRI.

“Contoh, Pegadaian ke depan untuk ekspansi tidak perlu lagi menyewa atau membangun unit baru, tapi cukup menempel pada unit-unit desa BRI. Cukup membangun counter dan self deposit untuk menyimpan emas atau barang gadai lainnya, sehingga biaya pembukaan kantor Pegadaian ke depan akan jauh lebih murah,” tutur dia.

Baca juga: Pro Kontra Kebijakan Erick Thohir Bentuk Holding Ultramikro untuk Bantu UMKM

Bukan hanya untuk pelaku usaha, pembentukan holding ini disebut akan semakin meningkatkan kesejahteraan karyawannya.

“Kami yakini laba PNM dan Pegadaian ke depan akan meningkat karena sebagian biaya dikurangi, Pegadaian dan PNM dapat menikmati kenaikan laba yang akan di-pass on juga pada benefit karyawan,” ungkap Tiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com