Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Garuda, Ini Maskapai Penerbangan Pertama Milik Indonesia

Kompas.com - 07/08/2021, 13:15 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Perusahaan maskapai penerbangan pertama Indonesia ternyata bukanlah Garuda Indonesia.

Pasalnya, sebelum Garuda Indonesia lahir,sudah terdapat maskapai penerbangan bernama Indonesian Airways yang beroperasi secara komersil.

Uniknya, Indonesian Airways justru tidak banyak beroperasi di Indonesia, melainkan berpusat di Burma atau yang sekarang dikenal dengan negara bernama Myanmar.

Laman resmi Garuda Indonesia juga mengakui keberadaan Indonesian Airways sebagai maskapai yang pertama kali mengoperasikan penerbangan sipil.

Baca juga: Ketika RI Jual Opium 22 Ton untuk Bayar Gaji Pegawai Pemerintah

“Penerbangan sipil Indonesia tercipta pertama kali atas inisatif Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) dengan menyewakan pesawat yang dinamai “Indonesian Airways” kepada pemerintah Burma pada 26 Januari 1949,” tulis laman resmi perusahaan Garuda Indonesia, dikutip pada Sabtu (7/8/2021).

Bagaimana bisa Indonesian Airways beroperasi di Myanmar dan seperti apa nasib perjalanan maskapai tersebut? Simak ulasan mengenai maskapai penerbangan pertama Indonesia berikut ini.

Pembelian pesawat Dakota RI-001

Keberadaan Indonesian Airways tak lepas dari pembelian pesawat Dakota yang diberi nomor Register RI-001 yang kelak dikenal dengan RI-001 Seulawah. Dikutip dari laman resmi TNI AU, pesawat ini dibeli dari hasil dana Dakota yang dibentuk atas gagasan KSAU Komodor Udara S Suryadarma.

Dalam pengumpulan dana Dakota tersebut, Presiden Sukarno berpidato untuk pertama kalinya pada tanggal 16 Juni 1948 di Hotel Aceh Kuta Raja. Pidato yang disampaikan mampu menggugah semangat rakyat Sumatera, khususnya di Aceh.

“Dengan serta merta terbentuklah Panitia Dana Dakota yang diketuai oleh Djuned Yusuf dan Muhammad Al Habsji. Dalam waktu dua hari masyarakat Aceh telah berhasil mengupulkan uang 130.000 straits dollar,” tulis laman TNI AU dikutip pada Sabtu (7/8/2021).

Untuk pelaksanaan pembelian pesawat terbang, AURI menugaskan Opsir Muda Udara II Wiweko Supono sebagai ketua misi pembelian yang dibantu oleh Opsir Muda Udara III Nurtanio Pringgodisuryo.

Baca juga: RI Pernah Ekspor Opium, Jejak Pabriknya Ada di Kampus UI Salemba

Singkat cerita, pesawat Dakota RI-001 tiba di Indonesia pada bulan Oktober 1948. Sebulan setelah kedatangannya, pesawat ini telah mengantarkan Wakil Presiden melakukan kunjungan ke Sumatera melalui rute Maguwo – Jambi - Payakumbuh - Kuta Raja pulang pergi.

“Penerbangan ini merupakan penerbagan perdana setelah menjadi milik Indonesia. Di Aceh, pesawat ini disambut dengan gembira dan suka cita, bahkan sempet diadakan terbang perkenalan kepada pemuka masyarakat Aceh,” jelasnya.

Penerbangan berikutnya adalah penerbangan dari Maguwo tanggal 1 Desember 1948 menuju Piobang (Payakumbuh) membawa beberapa personel untuk memperkuat militer di Sumatera.

Tiga hari di Payakumbuh, tanggal 4 Desember 1948 pesawat bertolak ke Kutaraja untuk mengangkut kadet ALRI dari Payakumbuh ke Kuta Raja yang dipimpin oleh Kasal Laksamana Laut Subijakto.

Lahirnya maskapai pertama Indonesian Airways

Dalam rangka perawatan mesin berkala dan pemasangan tangki jarak jauh, pada tanggal 6 Desember 1948 pesawat diterbangkan menuju Calcuta-India.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com