Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digitalisasi Jadi Strategi Koperasi Tetap Eksis di Era Modern

Kompas.com - 07/08/2021, 16:15 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koperasi merupakan salah satu organisasi atau lembaga pembiayaan masyarakat yang telah lama hadir di Indonesia.

Namun, data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, jumlah koperasi di Indonesia terus menyusut sejak 2017.

Hal tersebut selaras dengan menurunnya minat masyarakat untuk menjadi anggota koperasi. Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukan, jumlah anggota koperasi terus menunjukkan penurunan sejak tahun 2017.

Baca juga: Menko Airlangga: Koperasi Harus Tetap Bergerak di Masa Pandemi

Tercatat pada tahun 2010, jumlah anggota mencapai 30,5 juta orang dan terus meningkat hingga puncaknya pada 2016 tercatat 38,6 juta orang.

Namun, gemilang koperasi meredup pada 2017 ketika jumlah anggota yang tercatat hanya 18,2 juta orang atau menurun lebih dari setengah dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk menyiasati penurunan tersebut, sejumlah koperasi memutuskan untuk melakukan digitalisasi. Langkah tersebut dinilai mampu mempermudah penyaluran dana hingga catatan keanggotaan dapat diakses dengan mudah dan aman.

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sahabat Mitra Sejati menjadi salah satu koperasi yang telah melakukan digitalisasi.

Langkah digitalisasi dilakukan KSP Sahabat Mitra Sejati dengan meluncurkan aplikasi SOBATKU, simpanan online yang memberikan layanan modern kepada anggota dalam melakukan transaksi keuangan.

Baca juga: Permudah Penyaluran Pinjaman Koperasi, LPDB-KUMKM Bersinergi dengan Jamkrida

Di tengah pandemi Covid-19, koperasi digital juga menjadi solusi untuk tetap menyalurkan pembiayaan di tengah berbagai aturan pembatasan masyarakat.

Ketua I KSP Sahabat Mitra Sejati Ceppy Y Mulyana mengatakan, aplikasi simpanan online yang telah diluncurkan pada 2017 itu, untuk memfasilitasi kebutuhan anggota di tengah kondisi pandemi.

“Anggota dapat menabung dengan mudah melalui smartphone tanpa perlu keluar rumah," kata Ceppy dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (7/8/2021).

Tercatat hingga Desember tahun lalu, KSP Sahabat Mitra Sejati memiliki 30.343 anggota yang tersebar di seluruh Tanah Air, di mana mayoritas anggota merupakan UMKM dengan beragam usaha, antara lain usaha makan minum, ritel, kesehatan, pertanian, dan bangunan.

Sementara itu, sepanjang Januari hingga Desember tahun lalu, KSP Sahabat Mitra Sejati telah menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 2,9 triliun.

Baca juga: Jokowi: Investor UMKM dan Koperasi Sama Mulianya dengan Investor Besar

Untuk memaksimalkan pinjaman tersebut, Ceppy menyebutkan, pihaknya juga melakukan program pendampingan yang berkesinambungan untuk para anggota koperasi.

Program tersebut dinilai dapat memaksimalkan momentum percepatan adaptasi penggunaan teknologi pelaku UMKM dan koperasi yang telah terjadi semenjak munculnya pandemi.

"Sejak dari pertengahan tahun lalu, mulai ada geliat yang positif dari anggota koperasi dan mitra UMKM untuk kembali memacu operasional dan kinerja usahanya setelah dapat beradaptasi dengan situasi saat ini," kata Ceppy.

“Kami mendukung geliat ini dengan proaktif melakukan pendampingan dan pembiayaan kepada anggota dan mitra sesuai kebutuhan demi kembali memacu operasional dan kinerja usaha mereka," tambah dia.

Baca juga: Lewat Koperasi, ANJ Dukung Ketahanan Ekonomi Masyarakat Papua Barat

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, di tengah kondisi pandemi, koperasi sudah seharunya memasuki ranah digital.

“Jika tidak ingin tergerus perubahan zaman, sudah saatnya koperasi melakukan transformasi dari konvensional ke digital dan melakukan kerja sama antar koperasi,” ujar Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

Work Smart
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com