Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencicipi Manisnya Usaha Olahan Cokelat Beromzet Rp 40 Juta Per Bulan

Kompas.com - 08/08/2021, 10:13 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ide bisnis bisa muncul dari mana saja, termasuk dari hobi. Hal itu pula yang didapatkan oleh Yanthi Rusdiantini (56), pemilik Waroenk Cokelat di Bogor, Jawa Barat.

Sebelum menekuni usaha olahan cokelat, Yanthi dan keluarganya sempat jatuh bangun karena suaminya kehilangan pekerjaan. Namun setelah mencoba membangun usaha, Yanthi dan putrinya, Candida (28 tahun), tergerak merintis usaha kuliner pada 2002 dengan nama Waroenk Cokelat.

Kini, Yanthi bisa meraup omzet Rp 40 juta per bulan dari usaha olahan cokelatnya. Semua bermula dari hobi bikin kue.

“Sebelumnya tidak pernah terpikirkan untuk usaha kue. Putri saya yang hobi bikin kue. Kemudian hasilnya saya bawa ke arisan dan pengajian sebagai buah tangan. Lalu saya mulai modifikasi rasa, dan mencoba menggunakan bahan cokelat yang saat itu belum banyak diaplikasikan ke makanan,” kata Yanthi, melalui siaran pers Minggu (8/8/2021).

Baca juga: Pertashop Makin Diminati, Omzet Penjualan Bisa Rp 150 Juta Per Bulan

Perempuan berusia 56 tahun tersebut mengatakan, karena sering membawa kue ke acara arisan dan pengajian, pesanan pun berdatangan. Dari situ ia mulai merintis usaha kue kering rumahan, dengan pelanggan awal yaitu teman dan keluarga.

Semakin banyak pesanan yang masuk membuat Yanthi mulai terpacu untuk belajar dan mengikuti kursus baking. Ia dan putrinya juga menambah varian rasa dan meningkatkan kualitas produk.

Awal merintis usaha, Yanthi mengerjakan bisnis ini dengan putrinya dan satu orang karyawan. Adapun olahan bahan baku saat itu sekitar 36 kilogram (Kg) cokelat per bulan. Kini, bersama 15 orang karyawannya, mereka dapat mengolah hingga 400 Kg cokelat per bulan untuk berbagai varian produk kue kering, permen chocolate bar, dan suvenir cokelat.

Untuk memperluas jangkauan pemasaran, sejak tahun 2018 Yanthi dan putrinya mulai menggunakan strategi pemasaran produk dengan merekrut reseller, sistem konsinyasi dengan toko oleh-oleh seputar Bogor, Jakarta dan Bandung, berjualan di e-commerce, dan media sosial Instagram @kuweis_enak serta TikTok.

“Ke depan, kami menargetkan untuk membangun rumah produksi sendiri. Karena produksi kue dan cokelat masih dilakukan di rumah,” ungkap Yanthi.

Baca juga: Bermodal Rp 200.000, Pria Ini Raup Omzet Jutaan per Minggu dari Jualan Keripik Pisang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com