Di sisi lain, kondisi pandemi juga berdampak pada penjualan produk olahan cokelat, seperti tutupnya beberapa gerai konsinyansi tempat produk olahan cokelat milik Yanthi. Namun, itu tidak menyurutkan semangat Yanthi untuk maju melalui inovasi produk.
“Pandemi turut mengurangi omzet kami karena toko konsinyasi banyak yang tutup. Namun tidak terlalu signifikan, karena selain pemasaran online, kami juga terus berinovasi dengan membuat varian rasa baru yang kekinian seperti red velvet, matcha, dan varian kue gluten-free agar konsumen tidak jenuh,” tuturnya.
Pada tahun 2017, Waroenk Cokelat bergabung menjadi mitra binaan Pertamina. Adapun manfaat yang diperoleh berupa akses fasilitas permodalan, pelatihan, pameran, pelatihan seperti ekspor dan impor, digital marketing, UKM naik kelas dan go online, bazaar yang difasilitasi Pertamina, hingga sertifikasi halal dan HAKI.
Baca juga: Ada Promo, Tambah Daya Listrik Cuma Bayar Rp 202.100 pada Agustus 2021
Unit Manager Communication, Relations & CSR Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengatakan, Pertamina akan terus mendukung pengembangan produk-produk wirausaha agar terus naik kelas dan berinovasi. Melalui PPUMK Pertamina diharapkan dapat menggerakan ekonomi masyarakat melalui pembinaan usaha mikro dan kecil, agar berkembang dan mandiri.
"Kami turut mendukung semangat para wirausaha agar terus berdaya dan berinovasi di tengah pandemic ini melalui Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PPUMK) terus mendukung keberlangsungan pelaku usaha mikro dan usaha kecil melalui pelatihan, pendampingan, dan keikutsertaan di kegiatan online yang diadakan perusahaan,” kata Eko.
Baca juga: Sandiaga Uno: Saya Mohon Teman-teman Musisi Bersabar...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.