Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Bandara Internasional Pertama Indonesia di Kemayoran

Kompas.com - 08/08/2021, 12:19 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Bandara Kemayoran menjadi bandara internasional pertama di Indonesia, jauh sebelum Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai ramai disinggahi pesawat dari luar negeri.

Lahan bekas Bandara Kemayoran saat ini dikelola oleh Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek (BLU PPK) Kemayoran di bawah Kementerian Sekretariat Negara RI.

Dikutip dari laman resmi PPK Kemayoran, landasan Bandara Kemayoran mulai dibangun tahun 1934 oleh pemerintah kolonial Belanda.

Baca juga: Bukan Garuda, Ini Maskapai Penerbangan Pertama Milik Indonesia

Bandara Kemayoran diresmikan tanggal 8 Juli 1940 sebagai lapangan terbang internasional sekaligus menjadi bandara internasional pertama di Indonesia.

Dua hari sebelum peresmian, bandara tersebut sudah kedatangan pesawat yang melakukan pendaratan. Pesawat yang pertama mendarat di Bandara Kemayoran adalah DC-3 yang terbang dari lapangan udara Tjililitan (sekarang Halim Perdana Kusuma Jakarta).

DC-3 merupakan pesawat milik Koninklijke Nederlands Indische Luchtvaart Maatschappy (KNILM) yang saat itu menjadi pengelola salah satu bandara tertua di Indonesia ini.

Pesawat sejenis, yakni DC-3 juga yang pertama menerbangi rute internasional di Bandara Kemayoran ketika bertolak dari Kemayoran menuju Australia sehari kemudian.

Bandara Kemayoran di masa penjajahan

Pada masa penjajahan Belanda, Bandara Kemayoran menggelar airshow pertama yang diselenggarakan bertepatan dengan hari ulang tahun Ratu Belanda, 31 Agustus 1940.

“Selain digelar pesawat-pesawat milik KNILM, pesawat-pesawat pribadi dari Aeroclub di Batavia juga meramaikannya,” tulis laman resmi PPK Kemayoran, dikutip pada Minggu (8/8/2021).

“Ada Buckmeister Bu-131, Jungmann, de Haviland DH-82 Tigermoth, Piper Cub, dan pesawat Walraven W-2 yang pernah melakukan penerbangan Batavia-Amsterdam pada 27 September 1935,” sambungnya.

Saat perang Asia Pasifik berkecamuk, Bandara Kemayoran tak luput dari serangan pesawat-pesawat terbang Jepang. Tanggal 9 Februari 1942, dua DC-5, dua Brewster dan sebuah F-VII terkena serangan hingga beberapa pesawat KNILM terpaksa diungsikan ke Australia.

Baca juga: Bukan BI, Ini Bank Sentral Pertama Setelah Indonesia Merdeka

Keriuhan di bandara tertua di Indonesia ini masih berlanjut ketika Jepang menguasai wilayah Indonesia pada 1942-1945. Saat itu, pesawat-pesawat buatan Jepang mengisi Kemayoran.

Pesawat pertama yang mendarat ialah pesawat tempur Mitsubishi A6M2 Zeke, lebih dikenal dengan nama Navy-0 atau Zero.

“Setelah Jepang menyerah, giliran pesawat-pesawat Sekutu yang datang ke Kemayoran, seperti Supermarine Spitfire, B-25 Mitchell, dan P-51 Mustang. Selain itu berdatangan pula pesawat-pesawat lain, di antaranya DC-4/C-54 Skymaster, DC-6, Boeing 377 Stratocruiser, dan Lockheed Constelation,” sebut PPK Kemayoran.

Bandara Kemayoran di bawah Pemerintah Indonesia

Setelah Indonesia merdeka, Bandara Kemayoran turut serta dalam sejarah lahirnya maskapai Garuda Indonesia sebagai pusat pengoperasian pesawat-pesawatnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com