Pemerintah juga berencana untuk mengoptimalkan penerbitan obligasi ritel yang diharapkan dapat meningkatkan gairah investor domestik berinvestasi di pasar obligasi.
]“Penanganan pandemi yang efektif dan cepat turut diperlukan untuk mendorong sentimen yang lebih positif di pasar obligasi,” ucap dia.
Selain itu, Laras menilai investor juga perlu mencermati risiko yang muncul terkait dengan obligasi. Dari sisi eksternal, sentimen muncul dari volatilitas pada imbal hasil US Treasury, flight to safety pada dollar AS, ketegangan geopolitik, dan perubahan komunikasi kebijakan Fed.
Sementara faktor risiko dari sisi internal yaitu perlambatan ekonomi domestik yang disebabkan oleh pembatasan aktivitas masyarakat, yang berpengaruh terhadap outlook peringkat utang Indonesia serta dampaknya terhadap defisit anggaran pemerintah.
“Dengan mempertimbangkan outlook , obligasi Indonesia masih menawarkan upside potential yang baik. Kami menilai level saat ini masih cukup menarik bagi investor untuk berinvestasi,” ujar dia.
Baca juga: Daftar RS Darurat Baru di 33 Lokasi, Total Kapasitas 8.800 Tempat Tidur
Guna meminimalisir risiko kredit pada obligasi korporasi, Laras mengimbau investor untuk menerapkan tiga strategi diantaranya, analisa kredit internal yang ketat meliputi on going review dan monitoring.
Kemudian, limitasi pembobotan investasi pada setiap nama emiten sesuai dengan peringkat internal yang diberikan, dan selanjutnya mengurangi risiko konsentrasi pada sektor tertentu dengan melakukan diversifikasi pada beberapa sektor usaha yang berbeda.
“Pada kondisi ini, pemilihan investasi difokuskan pada perusahaan berkualitas tinggi, mencakup fundamental yang baik, profil kredit dan parental support yang kuat, serta tidak terlalu rentan terhadap perubahan siklus ekonomi. Sejauh ini strategi investasi yang diterapkan terbukti berhasil memberikan dorongan kinerja yang baik pada portofolio dengan tingkat volatilitas yang relatif rendah,” kata dia.
Baca juga: Amazon Siapkan Hadiah Total Rp 29 Miliar Untuk Pegawai yang Sudah vaksin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.