Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Ngurah Rai Bisa Hemat Biaya Energi Rp 4,3 Miliar, Kok Bisa?

Kompas.com - 08/08/2021, 19:35 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali diproyeksikan mampu merealisasikan hemat biaya energi hingga Rp 4,3 miliar sampai Desember 2021 mendatang.

Hal ini tidak lepas dari penerapan manajemen energi dengan standar ISO 50001:2018. Dengan menerapkan sistem manajemen energi ini, bandara dapat melakukan penghematan atau efisiensi energi yang dapat berkontribusi terhadap penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).

Penerapan sistem tersebut berpotensi menghasilkan penghematan energi sebesar 3.627.686 Kwh atau setara dengan Rp 4.309.691.285.

Baca juga: Jejak Bandara Internasional Pertama Indonesia di Kemayoran

Selain manfaat penghematan energi, manajemen energi di Bandara Ngurah Rai juga berpotensi untuk menurunkan emisi GRK sebesar 2.866 ton CO2/Mwh.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi menjelaskan bahwa tahapan penerapan standar ISO 50001:2018 oleh Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali telah dimulai sejak Februari 2021 lalu.

Hal ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of underdtansing) antara Angkasa Pura I dengan Direktorat Konservasi Energi - Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) pada Oktober 2020 lalu.

“Saat ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali menjadi bandara pionir di Angkasa Pura I yang telah menerapkan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018 dan diharapkan bandara kelolaan lainnya juga dapat menerapkannya," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (8/8/2021).

Baca juga: Bukan Garuda, Ini Maskapai Penerbangan Pertama Milik Indonesia

Ia menegaskan, Angkasa Pura I berkomitmen untuk dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan hidup, di mana hal ini juga menjadi salah satu misi perusahaan.

“Konservasi energi melalui penerapan sistem manajemen energi dan pemanfaatan energi terbarukan di bandara merupakan wujud dari implementasi misi perusahaan tersebut,” sambungnya.

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dipilih menjadi bandara Angkasa Pura I pertama yang menerapkan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018 karena bandara ini merupakan salah satu bandara dengan aktivitas tersibuk.

Meningkatnya operasional bandara berdampak pada peningkatan konsumsi energi, baik penggunaan energi listrik maupun energi bahan bakar minyak (BBM).

Terkait kebijakan konservasi energi, Manajemen Angkasa Pura I juga telah menerbitkan instruksi tentang langkah-langkah penurunan gas emisi rumah kaca di bandara-bandara yang dikelola perusahaan.

Baca juga: Simak Rincian Tarif Parkir Bandara Ngurah Rai 2021

Instruksi ini memuat rencana aksi untuk mendukung konservasi energi seperti pemanfaatan energi baru terbarukan melalui penggunaan pembangkit listrik tenaga surya, penggunaan lampu penerangan jalan solar cell , penggunaan lampu LED, dan penggunaan peralatan hemat energi lainnya yang mendukung kegiatan operasional bandara.

"Penerapan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018 di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan upaya konservasi dan penghematan energi yang nyata untuk mendukung perwujudan bandara ramah lingkungan atau green airport,” ucapnya.

“Secara bertahap, kami akan menerapkan sistem manajemen energi ini di bandara kelolaan lainnya sehingga Angkasa Pura I dapat berkontribusi lebih besar dalam menurunkan emisi gas rumah kaca di sektor transportasi sebagai wujud kontribusi positif terhadap lingkungan," ujar Faik Fahmi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com