Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kunci Sukses dalam Membangun Bisnis ala Dapur Solo

Kompas.com - 09/08/2021, 14:12 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mendapatkan penghasilan lebih, tidak sedikit orang mengambil inisiatif memulai bisnisnya sendiri dari rumah. Salah satunya adalah bisnis kulineryang dijalankan dari rumah.

Seperti yang dilakukan oleh founder rumah makan Dapur Solo Karina Rosalin Kumarga, atau yang juga akrab disebut Nyonya Swan pada 1988.

"Dulunya kami memulai bisnis itu dari garasi rumah yang hanya bermodalkan Rp 100.000. Dengan modal segitu kami menghadirkan makanan khas Solo dan Jawa Tengah yang akrab di lidah pelanggan," ujarnya kepada Kompas. com, Senin (9/8/2021).

Baca juga: Pamer Cupang, Erick Thohir Teringat Masa Awal Coba Berbisnis

Kemudian, setelah 33 tahun, kerja kerasnya berhasil menumbuhkan bisnis rumahannya hingga menjadi rumah makan terkenal yang kini memiliki 42 cabang restoran di Jakarta dan sekitarnya.

Kini nama Dapur Solo sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia dan identik dengan menu kuliner khas Solo dan Jawa Tengah, serta menu kuliner Nusantara lainnya.

Garang Asem Ayam, Lontong Solo, dan Asem-asem Iga telah menjadi spesialisasi Dapur Solo yang dicintai masyarakat sejak dulu.

Nyonya Swan membeberkan ada 5 kunci sukses yang ia pegang teguh dalam membangun dan mengembangkan Dapur Solo.

Pertama adalah bersikap optimistis dan Semangat

Menurut nyonya Swan, keberhasilan seorang pengusaha bergantung kepada keuletannya dalam memecahkan masalah dan menghadapi tantangan yang pasti akan datang ketika terjun ke dunia bisnis.

Maka dari itu, ia menjelaskan bahwa seorang pengusaha wajib bersikap optimis dan bersemangat tinggi.

“Menjadi pengusaha harus passionate atau bersemangat dalam membangun bisnis. Semangat adalah hal yang akan membuat seseorang menjadi ulet dalam bekerja dan semangat itu juga yang akan menimbulkan rasa pantang menyerah yang sangat dibutuhkan dalam berbisnis,” jelasnya.

Kedua adalah pandai berpromosi

Satu kepastian yang akan datang ketika berbisnis adalah naik turunnya jumlah omzet dan karyawan.

Namun, pengusaha yang pasti berhasil, menurut nyonya Swan adalah pengusaha yang pandai mencari ide untuk berpromosi.

“Di awal saya merintis bisnis, saya membuat brosur dan menyebarkannya sambil mengantarkan pesanan pelanggan dari rumah ke rumah menggunakan sepeda. Di zaman modern sekarang ini, kita harus kreatif dan memanfaatkan internet untuk mengembangkan bisnis kita,” tambahnya.

Baca juga: Tips Berbisnis Bagi Pemula Ala Bos Grab Indonesia

Ketiga pandai bergaul

Selama 33 tahun membangun Dapur Solo, nyonya Swan selalu menganggap bahwa pelanggan yang datang adalah teman, dan hal ini mendorongnya untuk bersikap ramah kepada siapapun.

“Sejak awal saat saya baru memiliki satu cabang di Sunter, saya selalu berusaha melayani setiap pelanggan layaknya seorang teman dengan sering menyapa dan mengajak mereka bercengkrama. Hal ini menimbulkan rasa kekeluargaan bagi pelanggan yang datang ke Dapur Solo dan bisa menimbulkan kesetiaan,” jelas nyonya Swan.

Keempat, manfaatkan momen tanggal cantik

Nyonya Swan menjelaskan, setidaknya anggaran dana marketing untuk suatu bisnis adalah sebesar 1-3 persen dari omzet yang masuk.

Namun di luar itu, pemilik bisnis juga bisa menumbuhkan penjualan melalui keikutsertaan dengan program kampanye tanggal cantik dari penyedia layanan pembayaran digital.

Kelima anggap pekerjaan sebagai hobi

Tidak ada pekerjaan yang tidak menimbulkan tekanan. Namun, nyonya Swan memiliki satu prinsip untuk mengatasi hal tersebut yaitu harus menganggap bahwa pekerjaan itu adalah hobi.

Baca juga: Mencicipi Manisnya Usaha Olahan Cokelat Beromzet Rp 40 Juta Per Bulan

Dengan demikian, menurut dia, tidak akan terasa ada tekanan ketika kita bekerja.

"Saya terbiasa bekerja selama 14 jam per harinya dan saya menganggapnya sebagai hobi. Setiap hari saya tidur jam 10 malam dan bangun jam 4 pagi demi bekerja dan mengembangkan Dapur Solo. Jika kita ulet dalam bekerja, pasti kesuksesan akan datang menghampiri kita,” jelas nyonya Swan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com