Hero membukukan rugi bersih sebesar Rp 551 miliar pada semester I-2021, dengan biaya nonrecurring sebesar Rp 537 miliar yang timbul akibat restrukturisasi bisnis Giant. Kinerja keuangan underlying bisnis ritel Groseri Hero pada semester pertama, terus terkena dampak negatif dikarenakan pandemi maupun restrukturisasi yang telah diumumkan.
Adanya pemberlakuan pembatasan perdagangan yang ketat di pusat perbelanjaan atau mal telah mengubah pola belanja pelanggan secara substansial dan mengurangi jumlah kunjungan pelanggan ke lokasi-lokasi ini.
Optimalisasi ruang usaha yang berkelanjutan juga mempengaruhi kinerja pertumbuhan penjualan.
Baca juga: Daftar Benda yang Wajib dan Tidak Boleh Dibawa Saat Ujian CPNS 2021
Sementara itu, gerai Guardian meningkat secara signifikan pada kuartal kedua tahun ini, dibandingkan kuartal pertama. Alasannya, pola belanja pelanggan secara bertahap normal kembali.
Laba underlying juga meningkat pada semester pertama dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, pemberlakuan PPKM Darurat berdampak lagi terhadap penjualan Guardian.
Sedangkan, penjualan IKEA diklaim tumbuh terutama karena pembukaan toko ketiga IKEA Indonesia di Bandung, pada kuartal Ip2021. Bahkan, IKEA telah merencanakan pembukaan toko keempatnya di Jakarta Garden City, yang diharapkan akan dibuka pada akhir tahun ini.
Baca juga: Giant Tumbang, Bagaimana Nasib UMKM Mitra?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.