Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei BI: PPKM Bikin Penghasilan Merosot, Orang Makin Malas Belanja

Kompas.com - 09/08/2021, 16:28 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei konsumen yang menunjukkan pesimisme akibat kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di berbagai wilayah di Indonesia.

Pada Juli 2021, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini makin melemah dari bulan sebelumnya. BI menyebut bahwa PPKM berdampak pada kembali menurunnya aktivitas ekonomi dan terbatasnya penghasilan masyarakat.

“Keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat ini dibandingkan 6 bulan sebelumnya melemah disebabkan penurunan penghasilan rutin (gaji/upah/honor) maupun omset usaha, yang ditengarai akibat PPKM Darurat di berbagai kota khususnya Jawa dan Bali mulai 3 Juli 2021,” tulis BI, Senin (9/8/2021).

Baca juga: Imbas PPKM, Optimisme Konsumen Anjlok

Berdasarkan hasil survei BI, indeks keyakinan konsumen terhadap penghasilan di Juli 2021 berada pada poin 77,41, turun drastis dari bulan Juni 2021 di poin 99,5.

Penurunan indeks terjadi pada seluruh kategori pengeluaran, terutama pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1-2 juta per bulan.

Menurut kategori usia, penurunan indeks terjadi pada seluruh kelompok usia, terutama responden berusia 51-60 tahun.

Selain itu, keyakinan konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja pada Juli 2021 juga tercatat menurun menjadi 50,1 dibandingkan bulan sebelumnya pada poin 80,4.

“Menurut kelompok pendidikan, penurunan indeks ketersediaan lapangan kerja terjadi pada seluruh kelompok pendidikan responden terutama responden dengan latar belakang pendidikan Sarjana dan Pasca Sarjana,” beber BI.

Baca juga: Ada PPKM, Begini Nasib Penerimaan Pajak

Sedangkan menurut usia, penurunan indeks ketersediaan lapangan kerja terjadi pada seluruh kelompok usia terutama usia 41-50 tahun.

“Sejalan dengan penurunan keyakinan terhadap penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja, keyakinan konsumen untuk melakukan pembelian barang tahan lama pada Juli 2021 juga mengalami penurunan, terutama pada jenis furnitur, perabot rumah tangga dan alat elektronik,” sebut BI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com