JAKARTA, KOMPAS.com - Instrumen investasi semakin banyak yang bermunculan di Indonesia, salah satunya Peer to Peer (P2P) Lending. P2P Lending bisa menjadi alternatif berinvestasi bagi pemberi pinjaman dan juga wadah pengembangan modal bagi penerima pinjaman.
Perencana Keuangan Finansialku, Shierly, CFP® menyebutkan, P2P Lending bisa membantu masyarakat terutama bagi mereka yang memiliki Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Karena, P2P Lending memberikan akses yang cukup fleksibel dalam akses permodalan usaha.
Bila kamu membutuhkan dana modal yang cukup banyak dan mudah, P2P Lending adalah jawaban yang tepat. Namun sebelum berkecimpung di dalamnya, penting juga untuk mengetahui strategi yang cocok.
Baca juga: Mengapa Masyarakat Banyak Gunakan Pinjol? Ini Kata Satgas SWI
Lalu, bagaimana caranya?
Berikut ini Shierly memaparkan berbagai tips untuk kamu tertarik dengan P2P Lending.
Pilih platform P2P lending yang resmi
Meningkatnya sistem teknologi dan informasi, tentu menghasilkan platform teknologi yang beragam, terkhususnya di bidang keuangan. Kita tentu mengenal dengan Financial Technology atau Fintech yang kian menjamur di Indonesia beberapa tahun terakhir ini.
Namun, masih banyak fintech yang belum terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Shierly menegaskan, pilihlaj platform P2P lending resmi yang terdaftar di OJK.
Selain itu, cari tahu apakah platform P2P Lending memiliki media sosial, dan aktif memberikan informasi atau tidak. Karena, sosialisasi dan transparansi penting diketahui untuk kamu yang ingin mulai terjun di P2P Lending.
“Ketahui apa saja persyaratan jika ingin meminjam atau menambah modal melalui P2P lending, serta rencanakan ketentuan pembayaran atau cicilannya,” kata Shierly.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.