Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantau Malang Raya dan Bali, Luhut: Saya Sendiri Nanti Akan Kunjungi 2 Daerah Ini...

Kompas.com - 10/08/2021, 07:38 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, hasil evaluasi PPKM Jawa-Bali menunjukkan adanya tren perbaikan dari jumlah kasus dan perawatan di rumah sakit.

Menurut dia, terdapat penurunan hingga 59,6 persen dari puncak kasus pada 15 Juli 2021.

Penurunan kasus dan perawatan rumah sakit yang signifikan ini terjadi pula di sejumlah wilayah aglomerasi di Jawa-Bali, kecuali pada Malang Raya dan Bali.

Baca juga: PPKM Jawa-Bali Diperpanjang Hingga 16 Agustus 2021

Oleh sebab itu, pemerintah pusat akan mengintervensi kedua wilayah untuk menurunkan laju penambahan kasus.

"Tim kami segera bergerak ke sana, dan saya sendiri juga nanti akan pergi mengunjungi dua daerah ini," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (10/8/2021).

Selain jumlah kasus, hasil evaluasi juga menunjukkan laju penambahan kematian di Jawa-Bali semakin menurun, meskipun kondisinya bisa fluktuatif di masing-masing provinsi.

Di sisi lain, beberapa daerah tetap masih mencatatkan kasus kematian yang tinggi, seperti di DI Yogyakarta.

Luhut mengatakan, pihaknya akan membentuk tim khusus untuk menangani wilayah-wilayah yang memiliki lonjakan kasus kematian yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir.

"Seperti yang saat ini kami lakukan di DI Yogyakarta, setelah kembali dari Yogyakarta kami evaluasi angkanya dan kami temukan di sana sini yang perlu diperbaiki," ungkap Koordinator PPKM Jawa-Bali itu.

Ia menambahkan, dalam penerapan PPKM Level 4 dan 3 di Jawa-Bali yang dilakukan pada 10-16 Agustus 2021, terdapat 26 kota atau kabupaten yang turun dari level 4 ke level 3. Luhut bilang, hal ini menunjukkan perbaikan kondisi di lapangan yang cukup signifikan.

Baca juga: Mal Dibuka di 4 Kota, Ini Syarat Masuknya bagi Pengunjung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com