Ayahnya, Jean Leon Arnault, lulusan École Centrale Paris, adalah seorang produsen dan pemilik perusahaan teknik sipil, Ferret-Savinel.
Baca juga: PG Colomadu, Simbol Kekayaan Raja Jawa-Pengusaha Pribumi era Kolonial
Pada 1984, Arnault mengakuisisi Financière Agache, sebuah perusahaan barang mewah. Ia pun mengambil alih perusahaan tekstil yang nyaris bangkrut bernama Boussac Saint-Frères.
Itulah awal mula Arnault menguasai Christian Dior milik Boussac. Baru setelah itu ia menciptakan grup LVMH, yang dihasilkan dari merger antara dua perusahaan.
Pria kelahiran 5 Maret 1949 ini juga kolektor seni Prancis. Koleksi Arnault termasuk karya Picasso, Yves Klein, Henry Moore, dan Andy Warhol. Dari 1999 hingga 2003, ia memiliki Phillips de Pury & Company, sebuah rumah lelang seni, dan membeli juru lelang Prancis pertama, Tajan.
Pada 2006, Arnault memulai proyek pembangunan Yayasan Louis Vuitton yang didedikasikan untuk penciptaan dan seni kontemporer.
Ia bahkan memiliki konsep sendiri untuk mewujudkan museum LV impiannya tersebut. Kemudian, ide-idenya dirancang oleh arsitek Frank Gehry dan mulai dibuka pada 2014.
Baca juga: Bukan BI, Ini Bank Sentral Pertama Setelah Indonesia Merdeka
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.