Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Rampung, Intip Penampakan Jalur Layang KA Bandara YIA

Kompas.com - 11/08/2021, 14:36 WIB
Muhammad Choirul Anwar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pembangunan jalur ganda KA Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) telah memasuki tahap akhir dan kini hampir rampung seluruhnya.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) menegaskan bahwa jalur ganda KA Bandara YIA tersebut sebagian besar dibangun melayang atau elevated, mulai dari Stasiun Kedundang ke Bandara YIA.

Pembangunan fisik jalur KA Bandara YIA secara umum telah selesai dikerjakan, tinggal beberapa pekerjaan minor misalnya pengecatan bangunan stasiun, pemenuhan fasilitas penumpang, ruang Kepala Stasiun, dan juga ticketing gate yang dilakukan secara simultan," kata Direktur Jenderal Perkeretaapian, Zulfikri dalam keterangannya, dikutip pada Rabu (11/8/2021).

Baca juga: Termasuk KA di Bali, Ini Daftar Proyek Strategis Nasional Kereta Api

DJKA mulai membangun jalur ganda KA Bandara YIA pada Desember 2019, yang terdiri dari 2 segmen, yaitu segmen peningkatan jalur eksisting di wilayah Stasiun Kedundang sepanjang 1 Km dan penambahan jalur baru ke arah Stasiun Bandara YIA sepanjang 5,4 km.

Proyek ini mencakup tiga pengerjaan utama, yaitu konstruksi jalur sepanjang 5,1 km yang merupakan elevated/layang termasuk di dalamnya 16 unit konstruksi jembatan dan 300 m merupakan at grade.

Selain itu, terdapat pembangunan stasiun Kedundang dan emplasemen Stasiun Bandara YIA, lalu fasilitas operasi seperti persinyalan dan telekomunikasi. Khusus untuk bangunan Stasiun Bandara dan overcappingnya dikerjakan oleh PT Angkasa Pura I.

Baca juga: Daftar Terbaru Proyek Strategis Nasional Ketenagalistrikan 2021

“Perlu saya sampaikan bahwa penerapan konstruksi Slab on Pile (SOP) ini merupakan yang pertama untuk jalur ganda KA dengan panjang 5,1 km. Sebelumnya kita telah menerapkan metode ini di KA Bandara Adi Soemarmo Solo yang sudah beroperasi untuk jalur tunggal," tegas Zulfikri.

Jalur layang KA Bandara pakai konstruksi SOP

Lebih jauh Dirjen Zulfikri mengatakan bahwa konstruksi SOP merupakan sistem pondasi yang ditumpu oleh sistem kelompok tiang pancang dan diikat oleh pile cap (capping beam).

Ini digunakan untuk menahan dan meneruskan beban dari struktur atas ke dalam tanah yang mempunyai daya dukung untuk menahannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com