Bandara Soetta Layani Vaksinasi Dosis Kedua, Ini Cara Daftarnya Via Traveloka

JAKARTA, KOMPAS.com - Angkasa Pura II bersama Kementerian Kesehatan melibatkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), dan Traveloka kembali menggelar layanan vaksinasi Covid-19 dosis kedua, di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Program ini berlangsung mulai 9-22 Agustus 2021, tepatnya di Terminal 2 dan Terminal 3 Bandara Internasional Soetta. Pelaksanaan vaksinasi tersebut dimulai pukul 8 hingga 17.00 WIB.

Dengan target 1.000 orang per hari, layanan ini dapat diakses secara gratis oleh masyarakat umum, mulai dari usia 18 tahun ke atas hingga lansia, yang telah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama.

Baca juga: Syarat Masuk Mal hingga 16 Agustus: Tunjukkan Kartu Vaksin atau Hasil Tes Antigen

Menparekraf Sandiaga Uno, mengapresiasi kolaborasi Traveloka, Kemenkes, dan AP II dengan pihaknya dalam mensukseskan program vaksinasi nasional. Ia menyebutkan, sebanyak 160.000 masyarakat telah mendapatkan vaksinasi dari hasil kolaborasi dengan Kemenparekraf.

"Ketika semua lini bangsa ini Geber, Gercep dan Gaspol, saya percaya bahwa kita akan mampu untuk bertahan dan menang melawan pandemi. Kami menargetkan 450.000 masyarakat akan tervaksinasi pada September 2021 mendatang, sehingga angkanya dapat terus bertambah sampai Desember 2021," ujar Sandiaga saat meninjau lokasi vaksinasi, dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis (12/8/2021).

Sementara Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, hingga saat ini, jumlah calon penumpang pesawat yang telah menjalani vaksinasi di 18 bandara yang dikelola oleh AP II mencapai sekitar 64.000 orang.

Di Bandara Soetta sendiri, jumlah calon penumpang yang telah mendapatkan vaksinasi berkisar 40.000 orang.

Adapun Co-Founder Traveloka Albert menyebutkan, bagi yang ingin mengikuti layanan vaksinasi tahap kedua ini, bisa melakukan registrasi online melalui aplikasi Traveloka.

Caranya tinggal masuk ke layanan Traveloka Xperience untuk dapat memilih tanggal dan hari pelaksanaan vaksin.

Baca juga: Cara Memperbaiki Data yang Salah di Sertifikat Vaksin Covid-19