Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Strategi Kemenkop agar UMKM Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 12/08/2021, 16:35 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kemenkop UKM Eddy Satria mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 saat ini berbeda dengan krisis finansial global tahun 2008. Sebab saat ini UMKM sulit bertahan karena adanya pembatasan aktivitas masyarakat.

Namun demikian, Kemenkop UKM memiliki empat strategi untuk mendorong UMKM tetap bertahan dan tumbuh di masa pandemi Covid-19. Adapun 4 strategi tersebut mencakup, transformasi dari sektor informal ke formal, pemanfatan inovasi digital, transformasi ke rantai pasok, dan modernisasi koperasi.

“Covid-19 ini sangat hebat mendera UMKM kita, hingga tidak bisa lagi bertahan seperti sebelumnya. Solusinya, ada 4 program utama yaitu transformasi dari sektor informal ke formal, pemanfatan inovasi digital, transformasi ke rantai pasok, dan modernisasi koperasi,” kata Eddy secara virtual, Kamis (12/8/2021).

Baca juga: Cara Menunjukan Sertifikat Vaksin Covid-19 untuk Syarat Masuk Mal

Eddy mengatakan, khusus untuk usaha mikro pihaknya terus mendorong seluruh usaha mikro untuk bertransformasi ke sektor formal melalui pendaftaran perizinan. Tujuannya adalah sebagai jalur distribusi bantuan, pelatihan dan pendampingan berdasarkan data yang diberikan.

“Ini langkah awal, kita memaklumi tidak semua usaha mikro bisa masuk sana. Bagi yang masuk NIB (Nomor Induk Berusaha) akan kita dampingi mereka dapat izin-izin. Mulai dari izin rumah tangga PIRT, izin edar dari BPOM, hingga SNI, Sertifikat Halal dan izin HAKI,” kata dia.

Sementara itu, untuk masuk ke rantai pasok pihaknya melakukan edukasi melalui pendampingan melalui platform digital. Hingga kini, hampir seluruh platform digital sudah memiliki kesepakatan dengan Kemenkop UKM untuk berkomitmen mendorong UMKM naik kelas.

“Hampir seluruh platform kita sudah MoU. Kita juga memberi akses kepada 40 persen belanja pemerintah melalui UMKM yang ada di LKPP. Tentu saja kemmpuan ini terbatas, dan kita juga harus bersinergi dengan berbagai institusi,” ucap dia.

Baca juga: PLN Akan Produksi Oksigen Medis hingga 2 Ton Per Hari

Selain itu kata dia, untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional. pemerintah menganggarkan dana sekitar Rp 700 triliun di mana seperenamnya untuk UMKM. Anggaran itu terdiri dari bantuan UMKM, restrukturisasi, dan banpres.

Eddy menjelaskan, saat ini ada 64 juta usaha mikro yang terdampak pandemi Covid-19. Maka dari itu, selain upaya pemerintah memperhatikan sektor-sektor tersebut, pelaku UMKM juga diimbau bisa lebih giat lagi dalam mengeksplorasi dan memanfaatkan peluang yang ada.

“Kita tahu keterbatasan ini, membuat permintaan dan pendapatan para pelaku usaha turun drastis. Tapi intinya, di samping kondisi yang sangat memprihatinkan, banyak usaha lain yang bisa dieksplor lebih lanjut (dengan memanfaatkan) banpres produktif untuk usaha mikro,” ucap dia.

Baca juga: KKP Bangun Shrimp Estate Pertama di RI, Seperti Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com