Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Resmi Kelola Blok Rokan, Ini Pesan Jokowi

Kompas.com - 13/08/2021, 10:36 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan perwakilan pekerja Blok Rokan yang baru saja bergabung di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), setelah sebelumnya merupakan pekerja PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).

PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PHR, telah mengambil alih ladang minyak Blok Rokan di Riau per 9 Agutus 2021, setelah selama 97 tahun pengelolaannya ada dilakukan CPI.

Pertemuan antara Jokowi dan 10 pekerja PHR yang berlangsung di Istana Merdeka pada Kamis (12/8/2021) itu, didampingi oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Dalam kesempatan itu, Jokowi memberikan sejumlah arahan.

Baca juga: Usai Ambil Alih Blok Rokan, Pertamina Langsung Mengebor Sumur Baru

Jokowi menyambut baik proses alih kelola Blok Rokan dan mengapresiasi Pertamina yang kini mengambil alih wilayah kerja tersebut. Ia pun menyemangati seluruh tim untuk bekerja keras agar dapat menjaga keberlanjutan Blok Rokan sebagai penopang produksi minyak nasional.

"Selamat atas kembalinya pengelolaan Blok Rokan ini ke pangkuan Ibu Pertiwi dan selamat bekerja untuk seluruh tim dari Pertamina. Saya percaya bahwa Pertamina mampu mengelola Blok Rokan ini,” ujar Jokowi seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Jumat (13/8/2021).

Sementara itu, Principal Expert Upstream Budiyanto Renyut, salah seorang pekerja PHR yang ikut dalam pertemuan tersebut mengatakan, Jokowi memberikan arahan agar para pekerja bisa menjaga dan meningkatkan jumlah produksi di Blok Rokan. Ia pun memastikan arahan itu sudah menjadi komitmen para pekerja PHR.

"Kami mendapatkan arahan dan harapan dari Pak Presiden bahwa kami semuanya menjaga dan memastikan produksi bisa ditingkatkan ke depannya untuk Blok Rokan. Saya dan teman-teman sangat yakin dan bertekad juga bersama-sama menjaga dan meningkatkan produksi," jelasnya.

Pada pertemuan itu, lanjut Budiyanto, pihaknya menyampaikan kepada Jokowi mengenai proses transisi yang berlangsung lancar antara CPI dan PHR. Ia bilang, kelancaran itu dibuktikan dengan program pengeboran sumur yang kini bisa dilakukan dan ditingkatkan, setelah 2 tahun sebelumnya tidak dilaksanakan.

"Dengan kerja sama yang sangat bagus sekali dalam transisi ini bisa berhasil dilaksanakan dan menaikkan tingkat produksi minyak kita di Blok Rokan," kata dia.

Budiyanto juga mengapresiasi langkah Pertamina yang menerima hampir seluruh pekerja eks CPI tersebut bergabung di PHR. Untuk diketahui, jumlah pekerja CPI yang bergabung ke PHR sebanyak 2.689 orang atau sekitar 98 persen dari total pekerja CPI.

"Status pegawai diterima semua oleh Pertamina sebagai pegawai penuh. Terima kasih untuk itu," kata Budiyanto.

Baca juga: Diambil Alih Pertamina dari Chevron, Ini Sejarah Panjang 97 Tahun Blok Rokan

Sr Manager Well Development Lysa Aryanti, salah seorang pekerja PHR lainnya yang ikut dalam pertemuan itu menambahkan, proses peralihan dari CPI ke PHR yang dibantu oleh SKK Migas tersebut berlangsung baik.

Terutama dalam jangka 1 tahun terakhir, di mana kedua belah pihak intens melakukan pembahasan dan transfer data. Diantaranya membahas progres dari 9 program yang perlu dimonitor sejak 1 tahun yang lalu.

"Ini bisa terlihat ketika hari pertama di lapangan kita bisa melihat di tanggal 9 Agustus 2021 jam 00.00 itu rig drilling kita tetap bekerja. Jadi itu benar-benar proses yang seamless sekali, tidak ada harus berhenti dulu kemudian mulai kembali, semua bekerja seperti sebelumnya, tidak ada yang berbeda," katanya.

Baca juga: Pamit Setelah Hampir 1 Abad Kelola Blok Rokan, Ini Kata Bos Chevron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com