Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Alia dan Prieds, 2 Startup yang Hadirkan Solusi di Era Disrupsi

Kompas.com - 13/08/2021, 11:17 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

“Kami juga ingin membantu mereka dalam pengambilan keputusan yang tepat berdasarkan analisis data dan menghadirkan pendampingan konsultan keuangan dengan biaya yang lebih terjangkau,” jelas Nadia.

Baca juga: Huawei Investasikan Rp 1,43 Triliun untuk Ekosistem Startup Asia Pasifik

Sebagai informasi, Alia menyediakan solusi end-to-end (terintegrasi) untuk seluruh kebutuhan finansial masing-masing individu.

Terdapat beberapa fitur yang menjadi keunggulan Alia, salah satunya Automatic Financial Planning. Fitur ini dihadirkan untuk mengintegrasikan seluruh produk finansial yang dimiliki nasabah untuk memberikan gambaran menyeluruh atas transaksi keuangannya.

Ada pula fitur Financial Habit Analytics dan AI Recommendation yang menyediakan analisis terhadap kebiasaan pengeluaran nasabah serta memberikan rekomendasi melalui pemanfaatan teknologi AI.

“Lalu, ada fitur Financial Consultation yang didukung oleh konsultan keuangan berpengalaman untuk melayani nasabah terkait pengelolaan keuangan,” ujar Nadia.

Bagi penyedia jasa finansial seperti Alia, faktor keamanan menjadi prioritas pertama yang harus dihadirkan. Oleh karena itu, Alia tidak pernah meyimpan data kredensial pengguna, seperti username atau password di dalam aplikasi.

Baca juga: Kemenkominfo Luncurkan Program Hub.id guna Tingkatkan Potensi Startup di Indonesia

“Jadi, setiap pengguna yang ingin masuk ke dalam platform harus melakukan login ulang karena data sensitif tersebut tidak disimpan, melainkan hanya dikirimkan melalui enkripsi khusus,” jelas Nadia.

Sejak resmi diluncurkan pada Januari 2020, Alia kini telah membantu 20.000 nasabah dengan nilai transaksi sebesar Rp 2,5 triliun. Aplikasi Alia pun dapat diunduh secara gratis di App Store dan Play Store.

Prieds, solusi bisnis berbasis ERP dan IoT

Sejak diluncurkan pada 2018, Prieds memiliki misi untuk mendukung akselerasi teknologi 4.0 bagi sektor industri di Indonesia. Mark Gabriel Priyono (CEO and Co-Founder) dan Julianto Yauwin (CTO and Co-Founder) merupakan dua orang di balik perusahaan rintisan ini.

Adapun fokus utama Prieds lahir dari kebutuhan sektor industri dalam meningkatkan ketahanan dan kelincahan operasional bisnis, utamanya yang berkaitan dengan digital pada era disrupsi. Terutama, karena kebutuhan tersebut semakin terasa di masa pandemi Covid-19. 

Baca juga: Bukalapak, Startup Unicorn Indonesia Pertama yang Gelar IPO

Mark mengatakan, Sebagai perusahaan bisnis dan teknologi software as a service (SaaS), Prieds menyediakan solusi software enterprise resource planning (ERP) berbasis cloud dan perangkat hardware terkoneksi berbasis internet of things (IoT) yang terintegrasi. Solusi itu bertujuan untuk pengelolaan bisnis yang lebih efisien.

Beberapa solusi yang disediakan oleh Prieds antara lain business intelligence dashboard, machine and automation, production and manufacturing management, smart warehouse and asset management, serta smart office.

“Selanjutnya, terdapat solusi maintenance management system, customer relationship management, point of sales (POS), serta finance and accounting,” kata Mark kepada Kompas.com pada kesempatan sama.

Prieds, lanjutnya, memiliki dua model layanan produk yang disesuaikan dengan karateristik dan kebutuhan segmen klien.

Baca juga: Startup Indonesia Panen Suntikan Modal

Pertama, Prieds Lite yang difokuskan untuk sektor UMKM. Produk ini menyediakan solusi manajemen kasir (POS), akuntansi, persediaan, stok, pembelian, produksi, dan integrasi sistem e-commerce.

Kedua, Prieds Premium untuk industri menengah ke atas yang membutuhkan solusi lebih komprehensif. Produk ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan implementasi hardware IoT.

“Saat ini, Prieds telah memiliki lebih dari 15 modul untuk dimanfaatkan klien, di antaranya bidang IoT, akuntansi, gudang, purchasing and procurement, dan produksi. Sistem modular ini memberikan keuntungan bagi klien karena mereka dapat memilih modul yang sesuai dengan kebutuhan bisni,” jelas Mark.

Sebagai penyedia jasa ERP asal Indonesia, Prieds juga telah bekerja sama dengan berbagai mitra strategis, seperti Telkom Indonesia, Kawan Lama Sejahtera, dan Sanco Indonesia. Ke depan, Prieds akan menghadirkan service marketplace untuk memperluas layanan dan mengembangkan ekosistem bisnis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com