Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Tajir di Tengah Pandemi, Ini 10 Orang Terkaya di Singapura

Kompas.com - 13/08/2021, 14:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Li Xiting, taipan asal Singapura ini menduduki posisi teratas dalam daftar orang terkaya versi Forbes di negerinya itu. Pendiri Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics tersebut menjadi tajir berkat pandemi Covid-19.

Memang, orang-orang tajir di dunia lagi-lagi mendulang cuan selama pandemi Covid-19, tak terkecuali mereka yang tinggal di Singapura.

Mengutip Forbes, Jumat (13/8/2021), ada 36 orang kaya di Singapura yang mengalami peningkatan kekayaan.

Baca juga: Louis Vuitton, Brand Milik Orang Terkaya Sejagat, yang Jadi Baju Dinas DPRD Tangerang

Gabungan kekayaan bersih dari 50 orang terkaya di Negeri Singa itu mencapai 208 miliar dollar AS. Jumlahnya meningkat sebesar 25 persen dari total kekayaan 167 miliar dollar AS pada tahun lalu.

Lantas, siapa sebetulnya Li Xiting?

Li adalah pendiri perusahaan yang menjadi pemasok perangkat medis termasuk saat pandemi Covid-19, yakni Shenzhen Mindray Bio-Medical Electronics.

Sontak saja, kekayaan Li meningkat dan menjadi orang terkaya Singapura untuk saat ini. Tercatat berkat produksinya itu, saham perusahaan Li naik sebesar 19 persen sejak tahun lalu, dan menambah 5,2 miliar dollar AS dalam kekayaannya.

Saat ini, kekayaan bersih Li mencapai 23 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 328 triliun (kurs Rp 14.300/dollar AS).

Li menempati posisi pertama sebagai orang terkaya untuk pertama kalinya setelah berhasil menggeser pasangan hotpot Zhang Yong dan Shu Ping, yang menjadi orang terkaya nomor satu versi Forbes pada tahun lalu.

Adapun usahanya, Mindray, didirikan pada tahun 1991 dengan kantor pusat di Shenzhen, China. Li meraih gelar sarjana dari University of Science and Technologi of China.

Baca juga: 10 Orang Terkaya di Indonesia, Dari Mana Sumber Kekayaannya?

Selama pandemi Covid-19, Mindray mendonasikan peralatan medis senilai 4,6 juta dollar AS ke rumah sakit di daerah yang terdampak parah, seperti Wuhan dan Italia Utara.

Pria berusia 70 tahun itu menggeser pasangan Zhang Yong dan Shu Ping, yang kini menempati peringkat keempat. Kekayaan bersih mereka jauh di bawah Li Xiting dengan total 16 miliar dollar AS.

Saham restoran hotpot mereka, Haidilao International Holding turun sebesar 17 persen karena kinerja perusahaan di bawah ekspektasi. Mereka termasuk satu dari 7 orang yang peruntungannya menurun saat pandemi Covid-19 ini.

Baca juga: Jeff Bezos Tak Lagi Orang Terkaya di Dunia, Ini Penggantinya

Berikut ini daftar 10 orang terkaya di Singapura tahun 2021.

1) Li Xiting; total kekayaan 23 miliar dollar AS atau Rp 328 triliun.
2) Eduardo Saverin; 20.5 miliar dollar AS atau Rp 293 triliun.
3) Goh Cheng Liang; 18.6 miliar dollar AS atau Rp 265 triliun.
4) Zhang Yong & Shu Ping; 16 miliar dollar AS atau Rp 228 triliun.
5) Forrest Li; 15.9 miliar dollar AS atau Rp 227 triliun.
6) Robert & Philip Ng; 14.2 miliar dollar AS atau Rp 203 triliun.
7) Gang Ye; 10.3 miliar dollar AS atau Rp 147 triliun.
8) Kwek Leng Beng; 8.5 miliar dollar AS atau Rp 121 triliun.
9) Wee Cho Yaw; 6.8 miliar dollar AS atau Rp 97 triliun.
10) Khoo Family; 6.5 miliar dollar AS atau Rp 92 triliun.

Baca juga: 10 Orang Terkaya di Dunia dan Indonesia, Siapa Saja Mereka?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com