Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Ini Alasan Erick Thohir Rombak Jajaran Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia

Kompas.com - 13/08/2021, 19:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan transformasi dan efisiensi di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terus dilakukan dengan tepat dan cepat. Hal tersebut ia sampaikan dalam pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Garuda yang dihelat Jumat (13/8/2021).

Dalam RUPST tersebut, Erick memutuskan mengubah struktur, nomenklatur dan jajaran di dewan komisaris dan dewan direksi Garuda Indonesia.

"Kementerian BUMN memastikan transformasi dan efisiensi terus terjadi di Garuda Indonesia, dengan mengurangi jumlah komisaris dari lima menjadi tiga orang serta jumlah direksi dari delapan orang menjadi enam orang," ujarnya melalui keterangan tertulis, hari ini.

Baca juga: Ini Susunan Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia Terbaru

Menurut Erick, efisiensi tersebut menjadi kesempatan bagi Garuda Indonesia untuk berbenah. Mulai dari kinerja perusahaan hingga masalah keuangan yang dihadapi emiten dengan kode saham GIAA ini.

"Ini momen bagi Garuda Indonesia untuk bersih-bersih dari permasalahan keuangan dan kinerja operasional, serta menata kembali fundamental bisnisnya. Setiap prosesnya akan saya kawal penuh," kata dia.

RUPST Garuda Indonesia memutuskan memberhentikan dengan hormat Triawan Munaf, Peter F. Gontha, Zannuba Arifah Ch. R, dan Elisa Lumbantoruan dari jabatan Anggota Dewan Komisaris,

Pada posisi direksinya terdapat nama Dony Oskaria dan M. Rizal Pahlevi yang juga turut diberhentikan. Sebelumnya, Dony Oskaria menjabat sebagai Wakil Direktur Utama, sedangkan Rizal Pahlevi sebagai Direktur Niaga dan Kargo.

"Selain itu, kami memperkuat pengawasan perusahaan dengan mengangkat dua sosok komisaris dengan keahlian dan rekam jejak yang tidak diragukan lagi di bidang restrukturisasi dan manajemen risiko perusahaan," lanjut Erick Thohir.

Baca juga: Pangkas Komisaris, Erick Thohir: Ini Momen Garuda Indonesia Bersih-bersih


Erick pun menambahkan, maskapai pelat merah ini nantinya akan fokus pada dua hal, yakni layanan penerbangan domestik serta bernegosiasi dengan pihak lessor.

"Ke depan, tim manajemen Garuda Indonesia akan fokus pada dua hal utama. Pertama, perubahan model bisnis dengan fokus pada layanan penerbangan domestik. Kedua, negosiasi dengan lessor, baik lessor yang memang memiliki hubungan B2B baik namun kontraknya perlu dinegosiasi ulang, juga lessor yang tersangkut kasus yang saat ini sudah masuk dalam proses hukum," kata dia.

Sebelumnya, Garuda Indonesia melaporkan kinerja keuangan yang merugi di sepanjang 2020. Hal itu berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan dalam keterbukaan BEI, Senin (19/7/2021). Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2020, maskapai pelat merah ini membukukan rugi bersih sebesar 2,44 miliar dollar AS atau sekitar Rp 35,38 triliun pada 2020 (asumsi kurs Rp 14.500 per dollar AS).

Kerugian di masa pandemi Covid-19 itu meningkat 61,74 persen dari kerugian Garuda Indonesia pada 2019 yang tercatat sebesar 38,93 juta dollar AS atau sekitar Rp 564 miliar. Sepanjang tahun lalu perseroan mencatatkan pendapatan usaha senilai 1,49 miliar dollar AS atau sekitar Rp 21,60 triliun. Nilai itu turun 67,3 persen dibandingkan pendapatan pada 2019, yang sebesar 4,57 miliar dollar AS atau Rp 66,26 triliun.

Baca juga: Yenny Wahid Akhirnya Mundur sebagai Komisaris Garuda, Ini Alasannya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+