Hal serupa juga dilakukan oleh pengusaha makanan dan minuman yang memiliki brand Waroeng Steak & Shake.
Owner Waroeng Steak & Shake Jody Broto Suseno mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada perkembangan bisnis yang dijalaninya.
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang membatasi jam operasional restoran membuat penjualan serta omzet Waroeng Steak & Shake turun hingga 70 persen.
"Selama pandemi usaha kuliner, ada aturan PPKM kan nggak boleh dine in. Penurunan (omzet) bisa sampai 70 persen," ujar Jody.
Baca juga: Omzet UMKM Diprediksi Anjlok 80 Persen akibat Perpanjangan PPKM Darurat
Jody pun mau tak mau harus memutar otak untuk bisa tetap bertahan dan menjalankan bisnisnya. Ia pun membuat inovasi untuk mempertahankan penjualan, terutama selama pemberlakukan PPKM. Salah satunya dengan menyediakan layanan dine in your car.
"Kita buat inovasi, dine in your car. Makan di dalam mobil. Jadi order, karyawan standy by di parkiran, kemudian orang datang. Karyawan mencatat order, bayar langsung. Kemudian diantar, bisa makan pakai hot plate di dalam mobil," kata Jody.
Selain itu, Waroeng Steak & Shake juga mengeluarkan beberapa menu baru yang sehat untuk menyesuaikan dengan kondisi pandemi.
Sebab menurut dia, saat ini masyarakat lebih sadar tentang pentingnya kesehatan. Hal ini membuat preferensi makanan mulai berubah, yakni ke arah makanan sehat dengan sayur dan tidak banyak mengandung gula.
"Mengeluarkan menu baru, menu yang pas buat kondisi pandemi. Jadi kita ngeluarin menu healthy. Kita ngeluarin menu honey lime buat meningkatkan pelanggan di masa pandemi," ungkap Jody.
Baca juga: Ini Resep Waroeng Steak & Shake Bisa Bertahan Saat Pandemi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.