Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tips agar Bisnis Mampu Bertahan Lintas Generasi

Kompas.com - 14/08/2021, 17:08 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski terus digempur dengan berbagai perubahan, beberapa bisnis legendaris tetap sukses memenangkan pasar dengan berpegang pada prinsip beradaptasi.

Namun, adaptasi bukanlah upaya yang mudah dan singkat. Sebuah bisnis harus terlebih dulu memastikan ketangguhan ekosistem bisnisnya termasuk produk serta layanan sebelum melakukan perubahan sesuai kebutuhan konsumen yang terus berubah.

JNE dan Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk contohnya. Mereka telah berhasil memenangkan pasar selama lebih dari 2 dekade berkat riset, adaptasi dan tentunya inovasi.

Business Development Manager Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk Dimas Setyo Jatmiko dan Deputy Vice President BD, E-commerce, and Partnership JNE Mayland Hendar Prasetyo, membeberkan sejumlah strategi bisnis dan pandangan mereka dari pengalaman yang sudah diterapkan agar bisa diikuti pebisnis lain agar mampu bertahan melintasi generasi.

Baca juga: Holding BUMN Jasa Survei Dorong UMKM Nasional Tingkatkan Daya Saing

Business Development Manager Ayam Tulang Lunak Hayam Wuruk Dimas Setyo Jatmiko mengatakan, strategi pertama adalah memahami konsumen lewat riset pasar.

Untuk menawarkan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta menghadirkan customer journey yang nyaman dan optimal, suatu bisnis harus melakukan riset pasar secara komprehensif dan melakukan penyesuaian berdasarkan dengan hasil riset tersebut.

"Kami melakukan riset pasar secara rutin guna menghadirkan varian menu baru dan memberikan kepuasan kepada seluruh pelanggan kami. Selain itu, kami juga menerima pembayaran melalui layanan pembayaran digital seperti ShopeePay karena hasil riset kami menunjukkan bahwa pelanggan cenderung memilih metode pembayaran yang praktis dan aman, terutama pada masa pandemi," ujarnya saat diskusi shopeePay bertajuk Adaptasi Lintas Generasi, Kobarkan Semangat Majukan Negeri yang disiarkan secara virtual, Kamis (12/8/2021).

Menurut dia, pelanggan juga tertarik untuk menggunakan metode pembayaran digital karena beragam promo menarik yang ditawarkan. "Kami pun melihat adanya peningkatan penjualan yang signifikan sejak kami mulai menerima pembayaran digital," ungkapnya.

Strategi kedua adalah inovasi sesuai kebutuhan pasar.

Agar bisnis dapat bertahan seiring dengan perubahan zaman, harus dipastikan bahwa produk dan layanan yang ditawarkan dapat menjawab permasalahan di hidup para pelanggan.

Deputy Vice President BD, E-commerce, and Partnership JNE Mayland Hendar Prasetyo mengaku, awalnya pihaknya mengalami beragam masalah ketika mendistribusikan barang ke berbagai penjuru.

Baca juga: Ini 4 Strategi Kemenkop agar UMKM Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Namun, pihaknya terus mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan kini pelanggan dapat dengan mudah melacak paket yang mereka kirimkan melalui website dan aplikasi MyJNE dan melakukan pembayaran dengan praktis dan aman menggunakan layanan

"Kami hadir dengan tagline Connecting Happiness dan menjadikannya sebagai ide utama dalam memberikan keuntungan dan kenyamanan kepada pelanggan yang mereka layani di seluruh Indonesia. Kami juga ingin mengantarkan kebahagiaan untuk memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat Indonesia," jelas Mayland Hendar.

Lalu strategi ketiga adalah memaksimalkan berbagai kanal pemasaran.

Mayland menilai, jika media konvensional terbukti menjadi kanal pemasaran yang memadai satu dekade yang lalu, sekarang bisnis harus memikirkan ulang strategi pemasaran mereka berdasarkan dengan kanal-kanal yang tersedia saat ini.

"Kini Media sosial bisa menjadi sebuah kanal pemasaran yang kuat bagi bisnis jika didukung dengan kehadiran di platform e-commerce dan pengadopsian layanan pembayaran digital," ungkap Mayland.

Baca juga: Ini Cara Cek Penerima dan Syarat Mendapat Bantuan UMKM Tahap 2 Tahun 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com