JAKARTA, KOMPAS.com - Working Holiday Visa atau WHV adalah program visa yang diberikan oleh pemerintah Australia untuk pemuda-pemudi Indonesia yang berminat bekerja di Australia sembari berlibur.
Tak hanya untuk Indonesia, visa WHV juga diberikan pemerintah Australia untuk beberapa negara lainnya. Visa ini berlaku untuk satu tahun dan bisa diperpanjang di tahun kedua (second year).
WHV terbagi menjadi dua subclass, yaitu subclass 462 dan 417. Indonesia bersama dengan Malaysia, Singapura, China, Thailand, Peru dan lain-lain masuk dalam subclass 462.
Sementara Hong Kong, Taiwan, Jepang, Inggris, Korea Selatan, Belgia, Prancis, Jerman, Kanada, dan lain-lain masuk dalam subclass 417.
Baca juga: Penasaran Berapa Harga Bensin di Arab Saudi yang Kaya Minyak?
Perbedaan subclass visa nantinya akan berpengaruh pada syarat pengajuan visa baru maupun perpanjangannya.
Pada awal program, pemerintah Australia memberikan kuota visa WHV untuk Indonesia sebanyak 1.000 orang. Namun kuota tersebut terus mengalami meningkatan.
Terbaru, Indonesia sendiri mendapatkan kuota Working Holiday Visa untuk 4.000 orang per tahun dan kemudian meningkat lagi menjadi 5.000 orang per tahun, seiring dengan berlakunya kesepakatan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).
Namun sayangnya, pemberian WHV baru ditunda karena pandemi Covid-19. Sejauh ini, belum ada pengumuman resmi dari pemerintah Australia kapan pembukaan kembali program WHV.
Baca juga: Berapa Gaji PNS 2021 Terbaru?
Setiap pemegang WHV, berhak untuk bekerja dalam bidang apa pun di Australia. Namun kebanyakan bekerja dengan sistem paruh waktu atau dibayar per jam.
Dikutip dari Australia.com, saat ini, gaji minimum pekerja di Australia, termasuk pemegang WHV adalah sebesar AUD 19,49 atau sekitar Rp 206.200 (kurs Rp 10.580) per jamnya, belum termasuk potongan pajak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.