Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Chappy Hakim
KSAU 2002-2005

Penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia"

Jaya Suprana Yang Diberitakan Meninggal Dunia...

Kompas.com - 15/08/2021, 12:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kemarin siang beredar di beberapa WAG berita tentang Jaya Suprana yang meninggal dunia karena Covid setelah dirawat selama 1 bulan.

Agak kaget juga saya, karena beberapa hari sebelumnya saya masih berbincang dengan beliau dan bahkan satu hari sebelum berita duka masih terlihat postingan Jaya Suprana di salah satu WAG.

Segera saya kontak beliau dan tidak sampai tone panggilan berdering dua kali sudah terdengar suara Jaya Suprana berseru Halo yang langsung saya respon dengan halo salam sehat pak Jaya.

Baca juga: Ikappi Sebut Hoaks soal Vaksin dan Covid-19 Masih Kuat di Pasar Tradisional

 

Saya tidak menanyakan tentang berita duka. Saya hanya mengatakan bahwa ada beredar berita hoaks, yang langsung saja dijawab oleh Jaya Suprana, bukan hoaks, itu berita benar ini Anda tengah berbicara dengan arwah saya. Dengan

tertawa lebar saya sambut dengan iya benar pak Jaya ini juga Pak Jaya tengah berbicara dengan arwah saya, ha ha ha ha ha ha.

Itulah sekelumit kisah dari demikian banyak berita ngawur yang simpang siur belakangan ini. Jaya Suprana diberitakan telah meninggal dunia. Padahal orangnya masih sangat segar bugar.

Gejala ini, mungkin memang sudah harus kita terima sesuai dengan agama dan kepercayaan masing masing. Kita terima sebagai rasa maklum bahwa pada umumnya kita semua memang tengah “galau”.

Teringat kemudian bahwa anak saya bulan lalu baru saja meluncurkan bukunya yang baru dari serial “Suasana Hati”, terdiri dari 3 buku anak anak yang masing masing berjudul “Bila Aku Bosan” , “Bila Aku Kesepian” dan “Aku Mau Meledak”. Sebuah refleksi yang sebenarnya mewakili hampir semua orang ditengah merajalelanya pandemic covid 19 yang telah melahirkan protokol kesehatan dengan varian yang bernama PPKM.

Ilustrasi hoaksKOMPAS.com/AKBAR BHAYU TAMTOMO Ilustrasi hoaks

Di tengah turbulensi pandemic covid 19 dengan protokol kesehatan yang sangat mengikat, dampak yang dialami oleh anak anak di rumah dipastikan akan mempengaruhi langsung kepada orang tuanya.

Bagi orang tua sebuah kesulitan tersendiri dalam mencoba memberikan pengertian kepada anak anaknya tentang hal itu.

Kesulitan ini tidak berdiri sendiri akan tetapi diikuti lagi dengan kesibukan yang tidak mudah untuk dikelola dalam hal harus mendampingi anak anak dalam mengikuti kelas virtual di rumah.

Pada kondisi yang seperti itu, tidak hanya anak-anak yang membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan irama mekanisme kegiatan yang baru. Sang Ibu pun akan serta-merta kewalahan untuk menghadapinya.

Itu baru kegiatan rutin sekolah yang tiba tiba saja harus pindah ke dalam rumah dengan perangkat laptop atau Ipad atau Hp.

Di samping harus meyakinkan jaringan wifi yang terpasang di rumah dapat diandalkan, maka ketersediaan perangkat laptop dan sebagainya juga harus dapat tersedia sesuai kebutuhan.

Belum lagi beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang tetap harus bisa berjalan. Persoalannya adalah bahwa itu semua telah membuat waktu sang Ibu tersita luar biasa untuk penyelenggaraan sekolah virtual dan ekstra kurikuler.

Baca juga: AirNav Pastikan Video Viral yang Menampilkan Penerbangan Berisi WNA Hoaks

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com