Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Majukan Sektor Pertanian, Program Merdeka Ekspor Raih Pujian dari Presiden

Kompas.com - 15/08/2021, 12:09 WIB
Yussy Maulia Prasetyani,
Anissa DW

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program Merdeka Ekspor yang diinisasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan) resmi dibuka, Sabtu (14/8/2021). Program tersebut diadakan pada 17 bandara dan pelabuhan utama yang tersebar di 17 provinsi di Indonesia.

Dalam acara pembukaan tersebut, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasi besarnya terhadap program Merdeka Ekspor.

Menurut Jokowi, program tersebut penting dilakukan. Sebab, pertanian adalah sektor yang tangguh karena menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, sektor pertanian juga memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan nasional berkat capaian ekspor yang terus meningkat.

Baca juga: Antisipasi Perubahan Iklim, Kementan Berupaya Optimalkan Irigasi Pertanian

"Ekspor (pertanian) pada 2020 mencapai Rp 451,8 triliun atau naik 15,79 persen jika dibandingkan pada 2019 yang hanya Rp 390,6 triliun," papar Jokowi melalui keterangan resmi, Minggu (15/8/2021).

Jokowi menambahkan, ekspor pertanian pada kuartal I-2021 juga terus bertumbuh. Nilai ekspornya mencapai Rp 282,86 triliun atau naik 14,05 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 dengan nilai capaian Rp 202,05 triliun.

Peningkatan ekspor pertanian tersebut pun berdampak besar terhadap kesejahteraan dan peningkatan angka Nilai Tukar Petani (NTP) nasional yang terus meningkat.

Pada Juni 2020, NTP nasional mencapai 99,60 persen. Kemudian jumlahnya meningkat  sebesar 103,25 persen pada Desember 2020. Sementara, pada Juni 2021, angka ini terus bertumbuh menjadi 103,59 persen.

Baca juga: Lewat UPPO, Kementan Dukung Ketersediaan Pupuk Organik bagi Petani

"Ini sebuah kabar baik yang bisa memacu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi. Tadi juga disampaikan oleh Pak Menteri (Syahrul Yasin Limpo) bahwa kegiatan ekspor beras sudah dimulai ke Arab Saudi," imbuh Jokowi.

Atas apresiasi itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan rasa terima kasih kepada Jokowi karena turut mendukung dan menaruh perhatian kepada sektor pertanian di Indonesia.

"Sesuai arahan Bapak Presiden bahwa investasi dan ekspor merupakan faktor kunci dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Sehubungan dengan hal tersebut, kami terus berupaya mendorong ekspor produk pertanian ke berbagai negara," ujarnya.

Syahrul menjelaskan, program Merdeka Ekspor merupakan implementasi dari berbagai program Kementan yang ada, salah satunya program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).

Baca juga: Tingkatkan Kemudahan Izin Usaha Pertanian, Kementan Terapkan Pendekatan Berbasis Risiko

Program itu diharapkan dapat menggerakkan pemerintah dan masyarakat di tingkat provinsi, kabupaten, serta kota untuk mempercepat kegiatan ekspor produk pertanian.

Sejumlah produk ekspor yang akan dilepas dalam program Merdeka Ekspor di antaranya meliputi komoditas perkebunan sebesar 564.550 ton, tanaman pangan 4.277 ton, hortikultura 7.230 ton, dan peternakan 4.013 ton.

Dengan total produk eskpor sebanyak 627.399 ton, diperkirakan capaian ekspor tersebut akan menyumbang devisa negara hingga Rp 7,29 triliun.

"Kami juga memulai dan mendorong lebih cepat ekspor produk pertanian, seperti komoditas porang, sarang burung walet, lipan, maggot, serta komoditas potensial ekspor lainnya," kata Syahrul.

Sebagai informasi, pelepasan ekspor dilakukan di sejumlah tempat, antara lain Pelabuhan Tanjung Perak dengan nilai devisa Rp 1,3 triliun, Pelabuhan Dwikora Pontianak Rp 194,31 miliar, Pelabuhan Dumai Rp 1 triliun, Pelabuhan Belawan Rp 431,6 miliar, Pelabuhan Tanjung Priok Rp 435,1 miliar, dan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Rp 400 miliar lebih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com