Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Membawa Pekerjaan Kantor ke Rumah dengan Cara Ini

Kompas.com - 15/08/2021, 12:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Tanggung jawab seorang karyawan salah satunya adalah menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Mau banyak atau sedikit, tetap harus sesuai deadline yang sudah ditetapkan.

Idealnya, tugas kantor dikerjakan di kantor. Namun agar pekerjaan cepat selesai, apalagi jika tenggat waktu sudah mepet, terpaksa di bawa pulang ke rumah.

Kamu akan melanjutkan pekerjaan tersebut menjelang istirahat malam atau di hari libur. Bahkan ada yang sampai begadang untuk merampungkannya.

Baca juga: Kemenaker: 10 Juta Pekerjaan Baru yang Belum Pernah Ada Akan Muncul pada 2030

Sebenarnya sekali atau dua kali tidak masalah, terutama bila beban pekerjaanmu sedang banyak dan tak memungkinkan dituntaskan di kantor. Yang bahaya kalau ini menjadi kebiasaan.

Bisa jadi, di kantor kamu tidak memaksimalkan waktu dengan baik untuk bekerja, sehingga tugas yang diberikan tak kunjung selesai. Akhirnya di bawa pulang ke rumah.

Kebiasaan tersebut dapat mengganggu kualitas kehidupan pribadimu. Terlebih jika sudah berkeluarga. Perhatian dan kasih sayang ke pasangan maupun anak-anak berkurang, karena fokusmu menyelesaikan pekerjaan kantor di rumah.

Membawa pulang pekerjaan kantor ke rumah harus dihindari. Caranya sebagai berikut, seperti dikutip dari Cermati.com:

Buat daftar prioritas

Meski tugas yang diberikan atasan banyak, kamu harus membuat prioritas. Utamakan selesaikan pekerjaan yang deadline-nya sudah dekat.

Setelah itu, berlanjut ke pekerjaan terpenting berikutnya di urutan kedua, dan seterusnya. Tidak harus mengerjakan semua pekerjaan dalam satu hari, termasuk yang batas waktunya masih jauh. Sebab risikonya, pasti kamu akan membawa pulang pekerjaan itu ke rumah.

Namun ketika membuat prioritas, sekuat tenaga dan pikiran, kamu akan menuntaskan pekerjaan yang utama dengan cepat, sehingga tak perlu mengerjakan lagi di rumah.

Fokus dan jangan ‘mencuri waktu’ kerja

Jika tak ingin berkutat lagi dengan tugas kantor setelah pulang, kamu harus fokus dan berkonsentrasi penuh dalam mengerjakannya. Hindari mencuri waktu kerja untuk ngobrol dengan rekan kerja, bermain gadget atau media sosial, maupun nongkrong di pantry.

Gunakan waktu kerja untuk bekerja. Kamu bisa makan, ngobrol, atau update media sosial ketika jam istirahat. Itupun waktunya hanya satu jam.

Saat bekerja, simpan ponsel di tas, menahan diri dari godaan rekan kerja yang mengajak bergosip. Kalau kamu fokus, waktu kerja selama delapan sampai sembilan jam sangat cukup untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

Dengan begitu, tak perlu membawa pulang pekerjaan ke rumah. Kamu dapat menikmati waktu santai di rumah bersama keluarga tercinta sebelum beranjak tidur atau di weekend.

Kerja lembur

Bila ternyata jam kerja tidak cukup membuatmu menyelesaikan tugas karena alasan tertentu, misalnya butuh ketelitian karena berkaitan angka, lebih baik lembur di kantor ketimbang di bawa pulang.

Lembur sampai pekerjaanmu betul-betul selesai walaupun hingga larut malam atau dini hari. Pastikan tidak ada kesalahan lagi, dan siap diserahkan besok.

Kamu bisa pulang ke rumah dengan perasaan tenang, tidak dibayang-bayangi pekerjaan kantor. Karena pekerjaan tersebut sudah beres.

Baca Juga: Melamar Kerja Lewat Website Perusahaan atau Situs Pencari Kerja? Pahami ini Dulu, Yuk!

Datang lebih pagi

Kamu tahu tugas yang harus diselesaikan hari ini sangat penting, maka datanglah ke kantor lebih pagi. Pekerjaan yang dikerjakan segera, pasti akan lebih cepat selesai.

Selain itu, datang lebih pagi, keadaan kantor masih sepi. Badan dan pikiran juga masih segar. Sangat tenang untuk bekerja. Kamu bisa konsentrasi penuh menyelesaikan pekerjaan tanpa gangguan.

Gunakan jam istirahat

Cara lain agar pekerjaan kantor bisa selesai tanpa harus di bawa pulang adalah menggunakan jam istirahat. Kelihatannya cuma sebentar, tetapi waktu satu jam sangat berharga untuk menyelesaikan pekerjaan yang sudah diburu deadline.

Jika tidak ingin perut kosong karena harus menunda makan siang, kamu bisa bekerja sambil ngemil roti, biskuit, atau makanan ringan lain.

Dicicil jauh-jauh hari

Kalau atasan memberikan pekerjaan satu minggu sebelum deadline, maka jangan kerjakan pakai Sistem Kebut Semalam (SKS). Sudah pasti pekerjaan itu bakal kamu bawa pulang untuk diselesaikan.

Kamu dapat mencicilnya, sehingga tidak keteteran dan panik begitu waktunya sudah dekat. Pekerjaan tetap dikerjakan dan diselesaikan di kantor.

Jaga Keseimbangan antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi

Agar pekerjaan dan kehidupan pribadi berjalan selaras dan seimbang, kamu harus tahu batasannya. Tidak bekerja atau membawa pekerjaan di rumah, pun sebaliknya. Tidak membawa urusan pribadi ke kantor.

Lagipula, tidak membawa pekerjaan ke rumah adalah cara agar kamu tetap ‘waras’ atau menjaga kesehatan mentalmu.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com