Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Merdeka Ekspor Pertanian Bangun Optimisme Negeri, Hasilkan Rp 7 Triliun dalam 7 Hari

Kompas.com - 15/08/2021, 14:08 WIB
Alek Kurniawan,
Anissa DW

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kegiatan Merdeka Ekspor pertanian yang dilepas secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sabtu (14/8/2021), memberikan optimisme baru bagi petani dan pelaku usaha pertanian.

Setidaknya, lebih dari Rp 7 triliun nilai ekspor dihasilkan selama 7 hari dari 17 bandara dan pelabuhan utama yang meliputi Pelabuhan Laut Tanjung Priok, Bandar Udara Soekarno Hatta, Pelabuhan Laut Tanjung Perak, Pelabuhan Laut Tanjung Mas, dan Pelabuhan Laut Belawan.

Kemudian, Pelabuhan Laut Makassar New Port, Pelabuhan Laut Jetty Balikpapan, Pelabuhan Laut Dumai, Pelabuhan Laut Panjang, Pelabuhan Sungai Boom Baru, Bandar Udara Hang Nadim, Pelabuhan Laut Trikora, Pelabuhan Laut Talang Duku, Pelabuhan Laut Dwikora, dan Pelabuhan Laut Bitung.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Merdeka Ekspor merupakan ekspose kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) selama dua tahun, khususnya di masa pandemi. Program Merdeka Eskpor juga digaungkan untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-76 Indonesia .

Baca juga: Lepas Ekspor Pertanian ke 61 Negara, Jokowi: Menandai Kebangkitan Ekonomi Nasional...

Menurut Mentan SYL, Hari Kemerdekaan merupakan momen kebanggan sebuah bangsa besar, seperti Indonesia.

"Perayaan kemerdekaan adalah perayaan kebanggaan anak bangsa. Kebetulan, hari ini, Sabtu, kami menjalankan amanah di tengah suasana turbulensi yang luar biasa, yaitu pandemi Covid-19," papar Mentan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (15/8/2021).

Mentan mengatakan bahwa Covid-19 merupakan tantangan berat yang dihadapi oleh hampir semua negara.

"Bukan hanya negara besar yang sedang berjuang melawan Covid-19, tapi negara-negara kecil dan menengah pun bersama-sama menghadapinya," ujar Mentan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Merdeka Ekspor merupakan ekspose kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) selama dua tahun, khususnya di masa pandemi. DOK. HUMAS KEMENTAN Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, Merdeka Ekspor merupakan ekspose kinerja Kementerian Pertanian (Kementan) selama dua tahun, khususnya di masa pandemi.

Dalam perhelatan Merdeka Ekspor, lanjut Mentan, dirinya menegaskan bahwa program ini bukan merupakan ekspor yang biasa dilakukan.

"Merdeka Ekspor adalah ekspor yang akan menyentuh harkat dan martabat kita sebagai anak bangsa. Ini terkait psikologi nasionalisme sekaligus menjadi bagian untuk menghadirkan optimisme bangsa Indonesia dalam menghadapi turbulensi dunia," tegasnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor pertanian 2020 mencapai Rp 451,8 triliun atau meningkat 15,54 persen dibandingkan periode sama pada 2019. Pada tahun itu, nilai ekspor hanya mencapai Rp 390,16 triliun.

Baca juga: Ekspor Pertanian Naik Rp 451,77 Triliun, Komite II DPD RI Apresiasi Kementan

Adapun struktur produk ekspor masing-masing adalah 89 persen hasil olahan dan 11 persen berupa produk segar.

Sementara itu, hingga semester I pada Januari-Juni 2021, nilai ekspor mencapai Rp 277,95 triliun atau meningkat 40,29 persen dibandingkan periode sama pada 2020 yang hanya mencapai Rp 198,13 triliun.

Struktur produk ekspor masing-masing adalah 91,75 persen hasil olahan dan 8,29 persen berupa produk segar.

"Pertanian adalah satu kekuatan dan pilar yang menghadirkan kekuatan negara. Pertanian adalah penyangga utama. Ayo hadirkan optimisme dalam Merdeka Ekspor ini," ajak Mentan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com