Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alternatif Investasi Anti-Stres untuk Kaum Rebahan

Kompas.com - 15/08/2021, 14:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Investasi saham saat ini makin digandrungi anak muda. Salah satu alasannya karena menjanjikan keuntungan besar.

Namun di balik itu, investasi saham membutuhkan nyali besar. Sebab, menanamkan modal di saham harus berani menghadapi risikonya yang tinggi.

Harga saham bergerak naik dan turun sangat cepat. Bahkan perubahannya dalam tempo hitungan menit bak roller coaster.

Tiba-tiba naik bikin hati senang, tetapi selang beberapa saat kemudian, harganya bisa terjun bebas. Jadi miskin mendadak. Kalau tidak kuat menanggung bebannya, bisa dilanda depresi dan amit-amit gantung diri.

Investasi saham dikenal high risk, high return. Makanya, harus siap mental. Jika kamu termasuk tipe konservatif, lebih baik lirik investasi selain saham.

Berikut pilihan investasi paling aman di tengah pandemi, seperti dikutip dari Cermati.com:

Surat Utang Negara (SUN)

Apapun jenis surat utang pemerintah yang dijual ketengan, seperti Obligasi Negara Ritel (ORI), Savings Bond Ritel (SBR), maupun Sukuk Tabungan (ST), sudah pasti aman dan cuan.

Aman karena investasi pokok dan bunga atau imbal hasil dijamin negara. Tidak ada risiko gagal bayar. Dijamin tak bikin kamu stres karena urusan volatilitas atau pergerakan harga, seperti di saham.

Investasi di surat utang pemerintah atau surat utang negara (SUN) juga menguntungkan. Biasanya kupon atau bunga yang ditawarkan lebih tinggi dibanding bunga deposito.

Selain itu, tingkat kupon umumnya mengambang. Ketika suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) naik, kupon surat utang pemerintah pun bakal terkerek naik. Namun bila bunga acuan turun, tingkat kupon tetap.

Jadi, kamu tidak akan rugi. Di akhir masa tenor, investasi pasti balik modal. Dibayarkan pokok investasi ditambah total imbal hasil bersihnya.

Investasi surat utang pemerintah cukup terjangkau. Modalnya mulai dari Rp 1 juta. Lebih murah dibanding harga skincare dan biaya jajan kamu bukan?

Milenial bisa berburu ORI, SBR, maupun ST ketika masa penawaran dibuka pemerintah secara online. Melalui e-SBN mitra penjual yang ditunjuk, seperti bank, fintech, dan sekuritas. Investasi dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Baca Juga: Tips Investasi ala Drakor Ini Bisa Bikin Kamu Tajir Melintir

Emas

Investasi emas favoritnya emak-emak, termasuk sebagian orang tajir untuk mengamankan kekayaan mereka. Itu karena emas adalah investasi safe haven.

Harga emas memang fluktuatif. Tetapi tak perlu khawatir, nilai emas masih relatif stabil. Kalaupun naik atau turun, tidak akan drastis seperti saham ataupun bitcoin.

Maka dari itu, jika ingin untung besar, investasi emas dalam jangka panjang. Sebagai contoh, harga emas pada tahun 2011 berkisar Rp 500.000 per gram.

Saat ini, harga emas sudah menyentuh Rp 900.000 per gram. Itu berarti, kenaikannya sekitar 80 persen dalam waktu 10 tahun.

Kalau kamu punya emas 10 gram di tahun 2011 senilai Rp 5 juta, dijual tahun ini dengan harga di atas, maka total sekitar Rp 9 juta. Untung sekitar Rp 4 juta.

Bandingkan bila kamu investasi emas jangka pendek. Beli emas 10 gram di September 2011, saat harganya Rp 557.000 per gram.

Kemudian dijual pada bulan yang sama di tahun 2012 seharga Rp 575.000 per gram. Kamu hanya untung Rp 180.000 saja.

Investasi emas kini semudah dalam genggaman. Pilihannya ada investasi emas online di marketplace maupun aplikasi atau platform khusus.

Modal investasi emas online receh, dimulai dari 100 perak saja. Meski transaksi beli dan jual dilakukan secara daring, namun fisik emasnya tetap ada.

Kamu bisa memilikinya, jadi jangan takut. Untuk itu, sebaiknya investasi emas online di aplikasi yang sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar terhindar dari penipuan.

Jadikan Uang yang Bekerja Untukmu

Orang sukses tak akan membiarkan aset atau uang yang dimilikinya menganggur begitu saja. Mereka justru membuat uangnya yang bekerja melalui investasi.

Tak perlu capek-capek banting tulang. Berjibaku dari pagi sampai pagi lagi mencari receh. Dengan investasi, mereka punya ‘pabrik uang.’

Kamu pun harus begitu. Jangan biarkan uangmu rebahan atau disimpan terlalu lama di tabungan. Bukannya bertambah, justru berkurang karena tergerus inflasi dan biaya-biaya administrasi.

Kalau masih takut investasi yang berisiko tinggi, pilih alternatif lain yang sesuai profil risikomu. Terpenting mulai investasi dari sekarang agar masa depan keuangan cemerlang.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com