Beberapa output stategis yang akan dicapai pada anggaran fungsi pertahanan pada RAPBN 2022, antara lain:
(1) pengadaan alutsista;
(2) pemeliharaan/perawatan/peningkatan alutsista;
(3) Operasi Militer Selain Perang (OMSP);
(4) Pembangunan/Pengadaan Sarana Prasarana Pertahanan;
(5) penguatan cadangan pangan nasional;
(6) penguatan revolusi mental dan kebudayaan; dan
(7) pemantapan nilai-nilai kebangsaan.
Berdasarkan data di Nota Keuangan RAPBN 2021, pemerintah memperkirakan dalam outlook tahun 2021, anggaran fungsi pertahanan sebesar Rp 120,16 triliun atau mengalami penurunan 12,2 persen dibandingkan dengan realisasi tahun 2020.
Penurunan anggaran 2021 tersebut disebabkan antara lain kebijakan refocusing dan realokasi anggaran belanja pada K/L terkait dari tahap I sampai dengan tahap IV dalam rangka
(1) pengamanan pengadaan vaksin dan program aksinasi nasional;
(2) penanganan dampak pandemi Covid-19;
(3) dukungan anggaran perlindungan sosial kepada masyarakat; dan
(4) percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Pada tahun anggaran 2021, Pemerintah tetap melanjutkan kegiatan prioritas dan strategis dalam rangka memelihara kestabilan pertahanan sebagai prasyarat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Hal tersebut tertuang dalam beberapa output prioritas yang mendukung prioritas KL maupun prioritas nasional antara lain:
(1) dukungan pengadaan Alutsista;
(2) modernisasi serta pemelihaan dan perawatan (harwat) Alutsista;
(3) pembangunan jalan Inspeksi Pengamanan Perbatasan (JIPP) sepanjang 375 km, dan
(4) peningkatan kesejahteraan prajurit utamanya pembangunan rumah dinas prajurit.
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Alokasi belanja senjata RAPBN 2022 di bawah komando Menhan Prabowo Subianto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.