Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Wacana IPO Setelah Merger dengan Gojek, Ini Penjelasan Tokopedia

Kompas.com - 16/08/2021, 16:33 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sambut perayaan hari ulang tahun ke-12 Tokopedia merupakan pencapaian yang panjang bagi platform e-commerce dengan menyandang status sebagai unicorn. Terlebih lagi, pada Mei 2021, Tokopedia memutuskan merger dengan Gojek.

VP of Corporate Communication Tokopedia Nuraini Razak menjelaskan, Initial Public Offering (IPO) menjadi satu tujuan mereka.

Meski demikian, dirinya tidak menyebutkan secara pasti bakal IPO tahun ini.

Baca juga: Sambut Ultah Ke-12, Tokopedia Dorong Percepatan Digitalisasi UMKM

"Kita kan baru banget mencapai sebuah pencapaian penting. Bulan Mei itu, kita baru bergabung dengan GoTo, Gojek. Prioritas kami saat ini adalah bagaimana optimalisasi integrasi platform yang terbaik bagi jutaan konsumen serta mitra usaha kita," kata Nuraini secara virtual, Senin (16/8/2021).

"Jadi, kalau ibaratkan perkawinan, kita lagi mengenal lebih dekat si jodoh kita ini, Gojek itu. Pastinya IPO menjadi salah satu tujuan kami," sambung Nuraini.

Walaupun begitu, pihak Tokopedia berupaya meningkatkan GoTo untuk berdampak lebih besar.

"Secepatnya bagaimana kita mendukung perusahaan ke tahap selanjutnya. Dan bagaimana Tokopedia dan Gojek mendorong perusahaan ke tahap selanjutnya. Pastinya fokus kami terus menghasilkan dampak yang lebih besar serta signifikan untuk seluruh ekosistem GoTo," ucapnya.

Berembus kabar bahwa perusahaan teknologi terbesar berstatus unicorn, Gojek dan Tokopedia (GoTo) juga tertarik ingin mencatatkan saham perdana di Bursa.

Baca juga: 5 Produk Ini Paling Laris di Tokopedia Selama PPKM Darurat

Hal ini menyusul telah IPO-nya Bukalapak di BEI pada 6 Agustus 2021. BEI pun berupaya mengembangkan peraturan Multiple Voting Share (MVS) yang tujuannya mengakomodir IPO dari para perusahaan unicorn.

Kemudian, pengembangan edukasi investor berbasis teknologi, penyempurnaan mekanisme perdagangan mulai dari pre closing, market order, hingga periodic order, otimalisasi sistem pengawasan, pengembangan sistem co-location Anggota Bursa, sampai dengan optimalisasi layanan Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com