Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut Pandemi Bakal Jadi Endemi Tahun Depan, Vaksinasi Harus Digenjot

Kompas.com - 16/08/2021, 18:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pandemi akan berganti menjadi endemi pada tahun 2022.

Setidaknya ada sekitar 89 persem ilmuwan yang memproyeksi hal serupa.

Kendati demikian, vaksinasi Covid-19 tetap harus terakselerasi oleh berbagai negara karena virus tersebut belum sepenuhnya hilang. Apalagi, pemulihan di setiap negara akibat pandemi Covid-19 tak seragam.

"Vaksin tetap harus diakses seluas-luasnya, disiplin terutama masker termasuk 4M yang lain, implementasi 3T, dan perkuatan sistem kesehatan," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2020 di Jakarta, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Sri Mulyani: Pajak Tahun Depan Belum Kuat Gara-gara PPh Badan Turun Lagi

Bendahara Negara ini menyebutkan, negara yang memiliki akses vaksin akan lebih cepat pulih dibanding negara yang kesulitan mendapat akses. Hal ini kata Sri Mulyani, akan mempengaruhi kondisi pemburukan ekonomi.

"Oleh karena itu, kita mewaspadai uneven economic recovery karena akan menimbulkan komplikasi dari sisi policy response-nya," ucap Sri Mulyani.

Wanita yang akrab disapa Ani ini menyebutkan, pemulihan ekonomi yang tidak seragam memberikan divergensi antarnegara.

Beberapa negara sudah mengalami pemulihan permintaan yang menyebabkan kenaikan inflasi, tetapi negara lain masih berkutat memulihkan permintaan.

Inflasi di Amerika Serikat, misalnya, sudah melonjak di atas 4 persen. Begitu pula dengan inflasi di negara-negara maju yang relatif meningkat karena demand melonjak saat recovery 2021.

Baca juga: Sri Mulyani Minta Informasi Penggunaan Aset Negara Disampaikan ke Masyarakat

"Inflasi negara berkembang relatif stabil tapi ini juga bergantung pada permintaan sehingga kompleksitas dari lingkungan global dari sisi response policy terutama moneter akibat meningkatnya inflasi di negara maju. Perlu kita waspadai (risiko tapering) terutama pada 2022," pungkas Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com