Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Siapkan Anggaran BST hingga BLT Rp 153,7 Triliun Tahun Depan

Kompas.com - 17/08/2021, 06:28 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bakal menyiapkan anggaran perlindungan sosial (perlinsos) tahun 2022 sebesar Rp 153,7 triliun.

Anggaran ini lebih kecil dibanding alokasi tahun 2021 sebesar Rp 184,5 triliun, begitu pun tahun 2020 sebesar Rp 216,6 triliun.

Wanita yang akrab disapa Ani ini menuturkan, anggaran dialokasikan untuk bantuan reguler seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, dan Kartu Prakerja. Begitupun untuk melanjutkan beberapa program di masa pandemi Covid-19.

Baca juga: Meski PPh Badan Turun, Sri Mulyani Optimistis PPh Naik 10,7 Persen Tahun Depan

"Seperti tahun ini yang mendadak varian Delta yang menyebabkan harus memberikan bansos yang ditingkatkan secara tiba-tiba, kita lakukan pencadangan yaitu apabila harus memberikan BST, Kartu Sembako PPKM, dan bantuan kuota internet," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022 di Jakarta, Senin (16/8/2021).

Meski berpotensi diperpanjang, anggaran tersebut baru berupa pencadangan. Bila tidak digunakan, maka anggaran akan diarahkan untuk belanja lain yang lebih produktif.

"Namun masyarakat tetap dilindungi dengan program perlinsos yang sifatnya reguler," ucap Sri Mulyani.

Secara keseluruhan, kata Sri Mulyani, anggaran perlindungan sosial pada tahun depan sebesar Rp 427,5 triliun. Perlinsos diarahkan untuk warga yang hak-haknya perlu terpenuhi dari mulai balita hingga lansia.

Perlinsos untuk seluruh usia totalnya mencapai Rp 94,5 triliun dan bantuan lain termasuk yang dalam program PEN adalah Rp 333 triliun.

Baca juga: Tahun Depan, Pemerintah Gelontorkan Rp 427,5 Triliun Untuk Perlindungan Sosial

"Perlindungan terhadap warga negara bangsa Indonesia seharusnya dari mulai mereka usia balita, ibu hamil, hingga usia sekolah, usia produktif, dan usia lansia. Masing-masing segmen kelompok berasal dari 20 persen terbawah," tutur Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com