Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Sahamnya Terus Melorot, Bagaimana Peluang "Cuan" Saham Unilever?

Kompas.com - 18/08/2021, 13:05 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengalami penurunan yang cukup dalam secara tahunan. Pekan ini, harga saham UNVR mengalami penurunan 1,39 persen, dan dalam setahun telah anjlok 42,18 persen.

Melansir RTI pada perdagangan sesi I Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (18/8/2021), saham UNVR berhasil bergerak positif dengan kenaikan 2,41 persen di level Rp 4.250 per saham. Dengan jumlah transaksi Rp 72,17 miliar dan volume transaksi 17 miliar saham.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji mengungkapkan, saat ini saham UNVR sedang berada dalam fase down trend. Hal ini menurut Nafan terjadi karena penurunan kinerja fundamental perusahaan emiten-emiten di sektor consumer goods.

Baca juga: Unilever Indonesia Catatkan Laba Bersih Rp 3 Triliun pada Kuartal II-2021

“Menurut saya terjadi penurunan fase, atau berada di fase downtrend karena dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan terjadinya penurunan kinerja fundamental dari beberapa emiten, terutama untuk Unilever,” kata Nafan dalam diskusi live di Instagram pagi ini.

Nafan menjelaskan, penurunan kinerja UNVR terlihat dari penurunan laba bersih perseroan, dimana pada tahun 2020 laba berih UNVR sebesar Rp 7,1 triliun atau turun 2,7 persen dibanding tahun 2019 Rp 7,3 triliun.

Nafan juga memproyeksikan masih akan terjadi penurunan net profit tahun ini sebesar Rp 6,2 triliun.

“Kita juga melihat ada faktor lain yang menyebabkan penurunan kinerja harga saham UNVR, misalkan dari kinerja portofolio perusahaan yang mengalami pembobotan indeks. Plot itu menyebabkan kinerja UNVR mengalami penurunan bobot 6,7 persen,” jelas dia.

Nafan mengatakan, saat ini para pelaku pasar cenderung bersikap wait and see. Strategi yang perlu dicermati investor adalah, jika UNVR sudah bergerak sideways atau menyentuh posisi MA 20, maka ada peluang untuk UNVR kembali ke fase uptrend.

“Jika berada di level tersebut, kemungkinan besar UNVR masuk ke fase konsolidasi, dan kalau menyentuh MA 60 sebagai resiten kedua, maka peluang terjadinya pola golden cross diantara MA 20-60 terbuka lebar, dimana ini akan menjadi fase up trend,” jelas dia.

Nafan juga menjelaskan, untuk menunjang kinerja UNVR ada beberapa strategi yang perlu menjadi perhatian.

Baca juga: Unilever Indonesia Catat Penjualan Bersih Rp 10,3 Triliun pada Kuartal I 2021

 

Misalkan merambah pada segmen segmen low midlle, mengingat produk UNVR kebanyakan menyasar pada midlle high income segmen.

“UNVR-kan berkomitmen dalam penetration, dalam pandemic ini segmen middle to high cenderung saving, maka perlu ada perubahan penetrasion kepada segmen low middle. UNVR juga perlu menignkatkan inovasi dan digitalisasi untuk meningkatkan sustainability dan brand,” jelas dia.

Nafan menilai, saham UNVR merupakan investasi jangka panjang, dimana ia juga memproyeksikan di tahun 2022 UNVR akan mengalami peningkatan laba bersih di posisi Rp 6,2 triliun hingga Rp 6,8 triliun.

Sebagai informasi, saham-saham di sektor consumer mengalami penurunan sejak setahun terakhir yakni sebesar 11,5 persen Year to Date.

Misalkan saja harga saham Mayora (MYOR) yang dalam setahun mengalami penurunan 18,08 persen. Demikian juga dengan harga saham Indofood Sukses Makmur (INDF) yang turun 6,2 persen dalam setahun. Hal yang sama juga terjadi pada harga saham Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) yang turun 13,3 persen dalam setahun.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com