Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan akan menambah modal bagi Bank BCA Digital seiring adanya potensi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam kurung waktu dua tahun mendatang.
“Sebab bila ingin IPO, maka harus sizeable. Kalau terlalu kecil maka dipandang sebelah mata oleh orang. Sehingga konsekuensinya harus ada tambahan modal untuk Bank Digital. Berapa besarnya, nanti kami sampaikan,” papar Jahja.
Sementara Bank Jago (ARTO) memiliki modal inti Rp 7,88 triliun pada Juni 2021. Nilai itu melonjak signifikan dari posisi Juni 2020 senilai Rp 1,26 triliun.
Adapun Bank Neo Commerce (BBYB) belum menyampaikan laporan keuangan per Juni 2021. Hingga Maret 2021, BNC memiliki modal inti sebesar Rp 1,02 triliun. Nilai itu naik 11,18 persen yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 921,64 miliar.
Kendati demikian, Guna memperkuat modal Bank Neo baru saja merampungkan PUT IV dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 426 juta saham atau setara Rp 127,9 miliar. Lantaran PUT IV dengan HMETD kelebihan pemesanan hingga 426 juta lembar saham baru.
Baca juga: Inilah Perbedaan Bank Digital dan Bank yang Beri Layanan Digital Banking
Efek yang ditawarkan dalam PUT IV ini sebanyak 832.724.404 lembar saham dengan nilai pelaksanaan Rp 300 untuk setiap saham. Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam rangka PUT IV ini sebesar Rp 249,82 miliar.
Saat ini, Bank Neo tegah melakukan persiapan PUT V dengan memberikan HMETD sejumlah sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham. Juga PUT VI dengan HMETD kepada para pemegang saham PUT VI dengan jumlah sebanyak-banyaknya 5 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham. (Maizal Walfajri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.