Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Sediakan 6 Kapal Isolasi Terapung untuk Pasien Covid-19

Kompas.com - 19/08/2021, 21:00 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menyediakan enam kapal isolasi terapung bagi pasien Covid-19 di berbagai daerah. Hal ini dilakukan dalam rangka mendukung penuh percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus H Purnomo mengatakan, pihaknya terus memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program ini agar berjalan dengan lancar.

"Pemerintah menyediakan fasilitas ini (kapal isolasi terapung), bahkan Bapak Menteri Perhubungan sudah melaporkan kepada Bapak Presiden, dan program ini didukung sepenuhnya dengan memanfaatkan kapal-kapal yang portstay sebagai tempat isolasi," kata Agus dalam diskusi daring 'Dukungan Transportasi Laut dalam Penanganan Pandemi Covid-19', seperti dilansir dari Antara, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: Kemenhub Sediakan Kapal Buat Isolasi Pasien Covid-19

Agus berharap, Pemerintah Daerah juga turut berperan aktif menjalin sinergi dengan para pemangku kepentingan lainnya supaya manfaat program ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Capt. Mugen Sartoto menjelaskan, penggunaan kapal isolasi terapung pertama kali diusulkan oleh Pemerintah Kota Makassar, yang kemudian mendapat dukungan penuh oleh Pemerintah Pusat melalui Kemenhub.

Ia mengatakan, KM Umsini telah resmi digunakan menjadi tempat isolasi apung terpadu yang dapat menampung hingga 785 pasien Covid-19 OTG (orang tanpa gejala) dan gejala ringan, sejak Senin 2 Agustus 2021.

Disusul kemudian oleh KM. Tatamailau dengan kapasitas 458 bed (448 bed untuk pasien dan 10 bed untuk nakes), yang akan ditempatkan di Pelabuhan Bitung untuk melayani Masyarakat Kota Bitung dan Kabupaten Minahasa Utara.

Baca juga: Serukan Isolasi Terpusat, Luhut: Kelemahan Kita karena Isoman Terlalu Banyak

Lalu, KM. Bukit Raya dengan kapasitas 463 bed (450 bed untuk pasien dan 13 bed untuk nakes), yang akan ditempatkan di Pelabuhan Belawan untuk melayani Masyarakat Kota Medan.

Selanjutnya, KM. Sirimau dengan kapasitas 460 bed (449 bed untuk pasien dan 11 bed untuk nakes), yang akan ditempatkan di Pelabuhan Sorong untuk melayani Masyarakat Kota Sorong.

Selain itu, ada juga KM. Tidar dengan kapasitas 929 bed (873 bed untuk pasien dan 56 bed untuk nakes), yang akan ditempatkan di Pelabuhan Jayapura untuk melayani Masyarakat Kota Jayapura.

Kemudian, KM Lawit dengan kapasitas 437 bed (419 bed untuk pasien dan 18 bed untuk nakes), yang ditempatkan di Lampung.

"Tiap-tiap tempat tidur antar pasien isolasi mandiri telah diberikan sekat (recovery capsule) dengan pemisahan berdasarkan jenis kelamin. Jumlah tersebut sesuai dengan kebijakan 50 persen dari kapasitas kapal sehingga protokol kesehatan di atas kapal tetap terlaksana," kata Mugen Sartoto.

Ia menambahkan, beberapa fasilitas penunjang di kapal juga telah dipersiapkan guna mendukung pelaksanaan isolasi mandiri, seperti penyediaan kamera pengawas (CCTV), poliklinik, jogging track. Selain itu juga top deck sebagai ruang terbuka di atas kapal dapat dimanfaatkan oleh pasien isolasi mandiri sebagai lokasi untuk berolahraga maupun berjemur.

"Adanya fasilitas yang disediakan tersebut diharapkan dapat mendukung percepatan proses penyembuhan pasien yang melakukan isolasi di atas kapal," pungkasnya.

Baca juga: Luhut Minta Pasien Covid-19 Lakukan Isolasi Terpusat, Ini Alasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com