JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan melemah pada Jumat (20/3/2021).
Sebelumnya, IHSG ditutup negatif di level 5.992,32 diiringi aksi beli bersih investor sebesar Rp 310,9 miliar di seluruh pasar.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal mengalami indeks breakdown support dengan candlestick membentuk long black body mengindikasikan potensi melanjutkan pelemahan.
Baca juga: BEI Suspensi Saham Hotel Sahid, Ini Sebabnya
“IHSG diprediksi melemah. Pergerakan masih akan dipengaruhi oleh kekhawatiran akan tapering serta perkembangan terkait kasus Covid-19 terutama kasus harian di Amerika Serikat yang kembali naik signifkan,” kata Dennies dalam rekomendasinya.
Hari ini, IHSG diproyeksi bergerak resisten di level 6.173 sampai 6.082, dan support di level 5.929 hingga 5.867.
Hal senada juga disampaikan oleh Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi. Dia bilang, pergerakan indeks mengkonfirmasi pola head and shoulders yang melemah dan tertahan pada level support moving average 200 hari. Momentum bearish terlihat pada indikator Stochastic dan RSI serta pergerakan pada Indikator MACD yang mulai memasuki area negatif.
IHSG saat ini akan menguji support Moving Average 200 hari, yang tepat berada di level 5.988 sebagai konfirmasi arah pergerakan.
Apabila break out akan menjadikan signal pelemahan lanjutan hingga menguji support selanjutnya.
Baca juga: IHSG Sesi I Ditutup Turun 1,53 Persen ke 6.024, Saham Bukalapak Bangkit
“Sehingga diperkirakan IHSG bergerak cenderung terkonsolidasi mencoba bertahan di level support Moving Average 200 hari dengan support resistance 5.860-6.026. Dari dalam negeri investor mencermati potensi capital outflow yang mengancam akibat dari prospek pengurangan stimulus the Fed. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi bertahan cenderung melemah di akhir pekan,” ujar Lanjar.
Menurut Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi beberapa sentimen, di antaranya China yang kembali membuat regulasi yang lebih menekan perusahaan teknologi, pendidikan, hingga game melalui peningkatkan pengawasan industri streaming secara langsung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.