Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Indonesia Pangkas Jumlah Pegawai, 1.691 Karyawan Pensiun Dini

Kompas.com - 20/08/2021, 12:55 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengalami krisis keuangan akibat dihantam pandemi Covid-19.

Sejumlah langkah pun diambil agar maskapai pelat merah tetap bisa terbang, salah satunya pengurangan jumlah karyawan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, perseroan melakukan efisiensi pada jumlah karyawan untuk mengimbangi dengan minimnya jumlah penerbangan.

Baca juga: Jumlah Penumpang Turun, Garuda Indonesia Berharap Penerbangan Umrah Dibuka

Saat ini pihaknya tengah menyelesaikan proses pensiun dini sejumlah karyawan.

"Perseroan dengan berat hati, namun tetap melakukan langkah-langkah yang kita sebut rasionalisasi SDM (sumber daya manusia)," ujar Irfan dalam konferensi pers virtual, Kamis (19/8/2021).

Garuda Indonesia menawarkan program pensiun sebanyak dua tahap yang diikuti 1.691 karyawan.

Tahap pertama di 2019 diikuti 591 karyawan dan tahap kedua pada 2021 sebanyak 1.100 karyawan.

Irfan mengatakan, proses penyelesaian program pensiun dini tahap dua masih berlangsung, yang pembayarannya akan dilakukan secara bertahap mempertimbangkan kondisi dan kemampuan perusahaan.

Baca juga: Perkara Garuda Indonesia dan Rolls Royce Berujung Damai

Setidaknya pada program kedua ini, perusahaan butuh dana sekitar 30 juta dollar AS.

"Program tahap kedua ini membutuhkan dana sekitar 30 juta dollar AS yang akan dilaokasikan dari dana operasional perusahaan tiap bulannya," imbuh dia.

Selain pensiun dini, Garuda Indonesia juga mengurangi jumlah pekerja dengan mempercepat penyelesaian kontrak terhadap karyawan dengan status kontrak atau perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).

"Jadi kami selesaikan kontrak lebih cepat, namun demikian kewajiban perusahaan terhadap karyawan tersebut tetap kami penuhi," kata Irfan.

Maskapai milik negara ini juga menghentikan sementara perekrutan karyawan baru. Di sisi lain, perseroan juga menekan beban operasional dengan merumahkan para pilot secara bergantian.

Baca juga: Strategi Bertahan Garuda Indonesia, Garap Kargo dan Masuk Bisnis Fesyen

Selain itu, Garuda Indonesia juga memangkas gaji karyawan hingga direksi mencapai 50 persen demi menjaga keuangan perusahaan agar tetap dapat beroperasi di tengah pandemi.

"Pemotongan hingga 50 persen dari total penghasilan juga dilakukan sampai dengan kondisi perseroan membaik," pungkas Irfan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com