Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tips Berburu Cuan Bagi Investor Milenial

Kompas.com - 20/08/2021, 14:47 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comTokopedia mencatat kenaikan investor yang membeli produk reksa dana serta emas melalui platform e-commerce tersebut. 

Head of Investment and Insurance Tokopedia, Marissa Dewi mengungkapkan, Tokopedia mencatatkan selama 3 tahun terakhir terjadi kenaikan lebih dari 68 kali lipat untuk jumlah pengguna reksa dana.

"Peningkatan transaksi jual-beli emas lewat Tokopedia Emas juga bertumbuh hampir 27 kali lipat selama lebih dari dua tahun ke belakang," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Sukuk Ritel SR015 Sudah Bisa Dibeli, Bisa Investasi Mulai Rp 1 Jutaan

Namun demikian, investasi dan penggunaan platform digital tentunya harus diimbangi dengan pengetahuan berinvestasi yang memumpuni oleh para investor. Jika tidak, maka investor akan menanggung risiko atas pilihan investasi yang dilakukan.

Untuk itu, Marisa berbagi tips bagi milenial yang ingin berburu cuan lewat investasi, antara lain:

1. Pilih Investasi Sesuai Kebutuhan

Menurut Marisa, generasi milenial dapat memulai dengan memilih jenis investasi yang sesuai kebutuhan. Misalnya, masyarakat yang mencari pilihan investasi jangka pendek, yaitu sekitar 1-2 tahun, misalkan melalui instrument reksa dana.

Sementara untuk investasi jangka panjang 4-5 tahun investor bisa berinvestasi pada instrument logam mulia emas. Saat ini investasi logam mulia bisa juga dilakukan secara online, sehingga bisa lebih efektif.

2. Pastikan Produk Investasi yang Aman

Marisa menjelaskan, memilih produk investasi yang aman sangat penting dilakukan. Salah satu cara mengetahui legalitas investasi adalah dengan mengecek izin perusahaan investasi di otoritas jasa keuangan (OJK).

Selain itu, investor juga perlu memastikan penyajian portofolio laporan investasi harus secara transparan.

3. Tentukan Tujuan Berinvestasi

Untuk berinvestasi, investor juga harus mengetahui tujuan berinvestasi, apakah jangka panjang, pendek, atau menengah. Dengan cara tersebut, maka investor akan mengetahui jenis instrument apa yang sesuai dengan tujuan.

“Generasi milenial dapat merencanakan investasi untuk menikah, liburan atau tujuan lain melalui fitur yang pengguna untuk memudahkan pengguna menabung untuk tujuan tertentu,” jelas Marisa.

Baca juga: Jaring Investasi, Jokowi: UMKM Naik Kelas Jadi Agenda Utama

4. Mulai dari Nominal Kecil

Saat ini ada banyak platform investasi yang menyediakan tabungan investasi dari nominal terkecil. Misalkan saja dari Rp 10.000 untuk reksa dana, atau beli mas online secara mencicil. Dengan cara tersebut, Anda tentunya akan lebih mudah dalam melakukan investasi secara efektif.

“Menyisihkan sebagian kecil dari penghasilan dapat menjadi permulaan yang baik bagi generasi milenial untuk mulai belajar investasi secara bertahap,” jelas dia.

5. Buat Jadwal Menabung

Anda juga bisa melakukan pengaturan jadwal untuk menabung pada instrumen investasi Anda.

Melalui pengaturan investasi yang terjadwal, Anda akan lebih disiplin dalam berinvestasi, dan tentunya target yang sudah Anda siapkan akan tercapai tepat waktu melalui sikap disiplin menabung tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com