Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Ditutup Melemah, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 20/08/2021, 16:39 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot ditutup melemah pada Jumat (20/8/2021). Melansir Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp 14.452 per dollar AS, atau turun 50 poin (0,35 persen) dibanding dengan penutupan sebelumnya Rp 14.402 per dollar AS.

Sementara berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada pada level Rp 14.464 per dollar AS pada Jumat (20/8/2021), atau melemah dibandingkan sebelumnya Rp 14.414 per dollar AS.

Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah hari ini dipengaruhi oleh sentimen Federal Reserve AS yang berencana mengurangi stimulus tahun ini atau pengetatan moneter (tapering). Rencana tersebut memberi dorongan pada mata uang AS.

Baca juga: Bosowa Cabut Tuntutan ke Kookmin & OJK terkait Bank Bukopin

Beberapa mata uang asia juga melemah diantaranya dollar Taiwan melemah 0,16 persen, won Korea Selatan 0,27 persen, rupee India 0,24 persen, Yuan China 0,08 persen, dan ringgit Malaysia 0,03 persen.

Selain itu, poundsterling Inggris juga melemah 0,13 persen, dollar Australia turun 0,42 persen, dan dollar Kanada melemah 0,7 persen.

Sementara itu dari internal, pasar merespons negatif rilis data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang mengalami defisit, walaupun pertumbuhan ekonomi di Kuartal Kedua 2021 mengalami kenaikan di 7,07 persen. Menurut Ibrahim, kenaikan PDB kuartal II tidak bisa menopang kenaikan NPI.

Baca juga: IHSG Akhir Pekan Menguat, BBCA, TLKM, TBIG Diborong Asing

Dalam rilis Bank Indonesia (BI), NPI pada kuartal II tahun 2021 defisit 450 juta dollar AS atau lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang surplus hingga mencapai 4,06 miliar dollar AS. Transaksi berjalan ini menunjukkan arus masuk-keluar devisa yang datang dari ekspor-impor barang dan jasa, pendapatan primer, serta pendapatan sekunder.

“Meski transaksi berjalan mengalami defisit dalam 2 kuartal beruntun, tetapi hal tersebut memberikan gambaran roda perekonomian dunia yang kembali berputar. Dibandingkan ketika surplus pada kuartal III dan IV tahun 2020, saat itu roda perekonomian nyaris terhenti akibat penerapan pembatasan sosial hingga lockdown di berbagai negara,” ujar dia.

Adapun terkait perdagangan pasar spot pekan depan, Ibrahim memproyeksikan rupiah akan bergerak fluktuatif dan cenderung melemah di level Rp 14.450 per dollar AS hingga Rp 14.500 per dollar AS.

Baca juga: Beli Tiket Lion Air Group, Bisa Tes PCR Rp 285.00 dan Antigen Rp 35.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com