Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Digital dan Teknologi Diprediksi Bakal Tumbuh Pesat hingga 2030

Kompas.com - 21/08/2021, 07:00 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren pertumbuhan ekonomi digital dan teknologi diproyeksi masih akan terus berlanjut secara pesat, setidaknya hingga 2030. Ini selaras dengan semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap teknologi dalam aktivitas sehari-harinya.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, pertumbuhan ekonomi digital akan tumbuh delapan kali lipat pada tahun 2030. E-commerce akan memiliki peran yang sangat besar, yaitu sebesar 34 persen, selain itu B2B juga akan tumbuh sebesar 13 persen, dan health-tech sebesar 8 persen.

Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Sjahrir mengatakan, pandemi mendorong adaptasi tren konsumsi digital lebih cepat lima tahun dari yang diperkirakan pada industri edukasi, logistik, e-commerce, health-tech, asuransi, dan transaksi investasi.

Baca juga: Menkop Teten Sebut Pembiayaan untuk UMKM Masih Rendah dan Tidak Merata

Ia bahkan menyebutkan, beberapa perusahaan yang terkait ekonomi digital seperti e-commerce sedang menjalani proses penawaran umum perdana (IPO), sehingga semakin meningkatkan minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di pasar modal.

“Hal ini selaras dengan berkembangnya angka investor di pasar modal Indonesia,” katanya dalam webinar DBS eTalk Series, Jumat (20/8/2021).

Sementara itu, Head of Investment and Advisory Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo menjelaskan, salah satu indikator pesatnya pertumbuhan perusahaan-perusahaan dengan inovasi teknologi adalah performa NYSE R&D Innovation Index sejak tahun 2000 yang telah bertumbuh sebesar 449 persen, jauh di atas performa Nasdaq Index.

Untuk memaksimalkan potensi tersebut, DBS Treasures Private Client disebut telah merancang dan merekonstruksi strategi wealth preservation nasabah sesuai dengan perkembangan pasar.

“Dalam kaitannya dengan sektor new economy, curated wealth solutions kami mencakup layanan eksklusif private banking yang tidak tersedia di semua bank, berupa pengelolaan dana nasabah individual di portofolio global serta reksa dana di market dalam dan luar negeri,” ucap Djoko.

Baca juga: Cek Rekening, Dana Taperum Pensiunan PNS Sudah Cair

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com