JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan 1,7 persen dalam sepekan, dari level 6.139,49 menjadi level 6.030,77. Meski demikian indeks berhasil sempat menguat pada perdagangan Jumat (20/8/2021) sebesar 0,6 persen atau naik 38,45 poin.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan mengungkapkan pergerakan IHSG yang cenderung terbatas dan sempat mengalami pelemahan, namun berakhir di zona hijau pada akhir pekan ini, menunjukkan kekhawatiran pasar akan isu tapering.
“Pergerakan ditutup menguat setelah sempat melemah di awal perdagangan, menunjukkan pasar masih dibayangi kekhawatiran akan tapering, namun investor mencoba melakukan bargain hunting sehingga berhasil mendorong penguatan,” ungkap Dennies dalam kajiannya.
Pelemahan IHSG juga mendorong penurunan kapitalisasi pasar sebesar 1,80 persen Rp 7.400 triliun menjadi Rp 7.267. Rata-rata volume transaksi harian Bursa juga mencatatkan penurunan sebesar 3,4 persen menjadi 22,6 miliar saham dari 23,4 miliar saham pada pekan yang lalu.
Baca juga: Naik Bluebird Bisa Bayar Pakai GoPay dan Dapat Diskon, Begini Caranya
“Rata-rata frekuensi harian Bursa turun sebesar 7,34 persen menjadi 1.45 juta transaksi dari 1,57 juta transaksi pada pekan sebelumnya. Demikian juga dengan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) yang turun 10,88 persen menjadi Rp 13,9 triliun dari Rp 15,6 triliun pada pekan lalu,” kata Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Yulianto Aji Sadono melalui siaran pers, Jumat (20/8/2021).
Di akhir pekan, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 156,86 miliar, sedangkan sepanjang tahun 2021 beli bersih asing tercatat sebesar Rp 20,097 triliun.
Adapun agenda bursa dalam sepakan yakni penerbitan Obligasi Berkelanjutan V Tower Bersama Infrastructure Tahap I Tahun 2021 oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) senilai Rp1,2 triliun dengan tingkat bunga tetap 4,25 persen per tahun dan jangka waktu 370 hari.
Dengan demikian, total emisi Obligasi dan Sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 54 emisi dari 37 Perusahaan Tercatat senilai Rp 56,5 triliun. Total emisi Obligasi dan Sukuk yang tercatat di BEI sampai dengan saat ini berjumlah 469 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 423,4 triliun dan 47,5 juta dollar AS, serta diterbitkan oleh 125 Perusahaan Tercatat.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai nominal Rp 4.325 triliun dan 400 juta dollar AS. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp 6,2 triliun.
Baca juga: Tarif Tol Trans Jawa Naik, Ini Kata Masyarakat Transportasi Indonesia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.