Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Jangan Sampai Penanganan Pandemi Dipolitisasi

Kompas.com - 22/08/2021, 12:53 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan para tokoh agama secara daring, Jumat (20/8/2021),

Ia menjelaskan upaya yang telah dikerjakan oleh pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 ini bersama Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan juga Menteri BUMN.

Lewat pertemuan daring, Luhut mengatakan, pemerintah telah memaksimalkan jumlah suntikan vaksinasi hingga memaksimalkan peran testing, tracing, dan treatment (3T) serta tak ketinggalan menggalakkan 3M di masyarakat.

Baca juga: Luhut Klaim Kondisi Penularan Covid-19 di Jabodetabek, Bandung Raya, dan Semarang Raya Membaik

"Kami juga sepakat bahwa jangan sampai ada politisasi dari penanganan pandemi hari ini. Saya sampaikan kepada mereka bahwa pemerintah melakukan segala hal lewat pendekatan ilmiah dengan melibatkan banyak para ahli dari mulai epidemolog, ekonom hingga pemerhati sosial," kata Luhut dalam keterangan di akun Instagram resminya, Minggu (22/8/2021).

Kepada para tokoh agama tersebut, Luhut yang merupakan koordinator penanganan PPKM Darurat di wilayah Jawa dan Bali ini mengungkapkan rasa senangnya. 

Ia mengklaim perkembangan kasus Covid-19 di Jawa dan Bali telah menunjukkan perbaikan yang signifikan.

"Namun saya katakan kepada mereka bahwa kita tetap perlu berhati-hati dan tidak boleh lengah. Saya juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi terhadap peran para tokoh lintas agama yang sudah saling bahu-membahu membantu pemerintah, mulai dari pemberian masker hingga melakukan program vaksinasi bersama," ujar Luhut.

Baca juga: Luhut Minta Ekosistem Logistik Nasional Dipantau secara Berkala

Ia juga mengajak semua tokoh lintas agama untuk mengimbau para umat beragama agar mematuhi protokol kesehatan secara disiplin serta mau dilakukan test Covid-19 dan tracing.

Luhut menganjurkan bagi yang terkena virus corona agar mau dibawa ke isolasi terpusat.

"Dan yang tak kalah penting adalah mengajak seluruh umat dan masyarakat untuk bersedia melakukan vaksinasi. Tak lupa juga saya sampaikan permohonan agar kiranya mereka mendoakan segenap elemen anak bangsa yang sedang berjuang mencapai target kita yaitu pengendalian pandemi Covid-19 di Tanah Air," imbuh dia.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam pertemuan tersebut menuturkan, tokoh agama memegang penting, di mana banyak masyarakat bertumpu pada tokoh agama untuk mendapatkan validasi informasi terkait pandemi.

Setiap pesantren nantinya akan dianjurkan untuk melaksanakan vaksin bersama dan akan diberikan masker gratis, melihat adanya fenomena penggunaan masker medis berulang.

Baca juga: Uji Coba Pembukaan Industri Esensial, Luhut Minta Perusahaan Tak Lengah

"Untuk itu, kami mengimbau agar di tiap-tiap khotbah, ceramah agama dapat diselipkan nilai-nilai penanganan pandemi ini terus disosialisasikan," kata Yaqut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com