JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan lanjutkan penguatan pada Senin (23/8/2021). Jumat (20/8/2021) lalu, IHSG berakhir menguat 0,64 persen pada level 6.030,77 ditopang aksi beli bersih investor sebesar Rp 156,4 miliar di seluruh pasar.
Direktur Ekuator Swarna Investama Hans Kwee menjelaskan, IHSG hari ini berpeluang menguat. Penguatan ini didorong oleh kekhawatiran tapering oleh the Fed yang mulai mereda, tetapi pelaku pasar akan memperhatikan hasil dari konferensi tahunan bank sentral atau forum Jackson Hole, Wyoming, yang berlangsung 26-28 Agustus mendatang.
Forum Jackson Hole akan menjawab, apakah Chairman the Fed Jerome Powell akan memberi sinyal perubahan kebijakan the Fed atau tidak. Hal tersebut membuat pasar berpotensi mengalami konsolidasi menantikan pertemuan yang mana hasilnya akan keluar pada akhir Agustus.
Baca juga: IHSG Akhir Pekan Menguat, BBCA, TLKM, TBIG Diborong Asing
“IHSG akan membentuk candle dengan body naik dan shadow di bawah indikasi perlawanan atas tekanan turun. IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan support di level 6.000 sampai 5.938 dan resistance di level 6.050 sampai 6.111,” kata Hans dalam rekomendasinya.
Hal senada juga disampaikan oleh Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi. Menurut dia, secara teknikal pergerakan IHSG rebound tepat di level support moving Average 200 hari yang berada di kisaran 5.993.
Indikasi pergerakan cukup positif selama kuat diatas level MA200. Indikator stochastic dan RSI bergerak terkonsolidasi pada area dekat oversold sedangkan pergerakan melemah masih tersignal pada indikator MACD dengan signal line dan histogram yang bergerak menekan pada zona negatif.
“Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi mencoba melanjutkan penguatannya pasca memberikan signal rebound disupport MA200 dengan range pergerakan 5.993-6.066,” jelas Lanjar.
Bursa Asia juga berpotensi menguat diawal pekan setelah adanya reli pada ekuitas AS diakhir pekan lalu dengan pertimbangan investor terhadap risiko pertumbuhan dan petunjuk tentang prospek kebijakan the Fed. Semua kelompak utama wallstreet naik dengan perusahaan raksasa teknologi memimpin.
“Dari dalam negeri investor masih diwarnai rasa optimis pada pertumbuhan ekonomi ditahun 2021 dan aktifitas perdagangan yang pulih akan menjadi salah satu trigger positif. Secara sentimen IHSG berpeluang menguat,” jelas dia.
Berbeda dengan Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper yang mengatakan, secara teknikal indeks hari ini tertahan di resistance moving average 50. Menurut dia, pelemahan IHSG tersebut akibat sentimen isu tapering dan kenaikan kasus Covid-19 di AS.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.